Pemerintah Korsel akan Larang Mobil Listrik Diisi Penuh Baterainya

SEOUL, VIVA – Pejabat Korea Selatan khawatir dengan risiko kebakaran yang ditimbulkan oleh kendaraan listrik (EV), sehingga mereka menyusun peraturan baru yang akan melarang kendaraan listrik dengan daya baterai lebih dari 90% memasuki garasi bawah tanah.

Menurut laporan media lokal, awal bulan ini sebuah Mercedes-Benz EQI terbakar saat diparkir di garasi bawah tanah sebuah kompleks apartemen, menyebabkan kebakaran besar yang merusak sekitar 880 kendaraan di daerah tersebut dan menghancurkan 1.600 rumah yang terendam air selama berminggu-minggu. ,

Kutipan VIVA dari CarScoops, Jumat 23 Agustus 2024 Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Pemerintah Metropolitan Seoul telah mengambil tindakan.

Selain membatasi akses ke garasi bawah tanah untuk kendaraan listrik yang baterainya terisi lebih dari 90%, peraturan baru ini juga akan memperkenalkan batas pengisian cepat sebesar 80% di seluruh kota Seoul.

Ada juga rencana untuk memperluas batasan ini ke pengisi daya pribadi. Menurut Harian Korea JoongAng, aturan ini kemungkinan akan mulai berlaku pada akhir September.

Namun banyak pakar kendaraan listrik di Tanah Air yang menentang aturan tersebut. Menurut Profesor Yoon Won-sub, yang mengepalai pusat penelitian baterai di Universitas Sungkyunkwan dan Samsung SDI, tidak ada bukti bahwa baterai yang terisi penuh menimbulkan risiko kebakaran lebih besar.

Dia berkata: “Kendaraan listrik dirancang sejak awal untuk tidak pernah terisi penuh, meskipun tertulis 100 persen di dasbor. Argumen bahwa ada risiko kebakaran baterai saat terisi penuh belum terbukti. Hal ini lebih sering terjadi.” “

Pemilik kendaraan listrik juga tidak senang dengan aturan ini. Dengan membatasi pengisian daya, pemerintah akan secara efektif mengurangi jangkauan semua kendaraan listrik.

“Saya tidak mengerti bagaimana pemerintah bisa menghasilkan angka seperti 80 dan 90 persen berdasarkan data apa? Kalau berbahaya, kenapa pemerintah malah mendorong masyarakat membeli kendaraan listrik?” – tulis pemilik Tesla di situs media sosial Korea Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *