Tren Terkini Industri Kosmetik, Bagaimana Maklon Menyulap Produk Kecantikan Lokal

Jakarta, VIVA – Industri kosmetik di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Manufaktur perhiasan, juga dikenal sebagai manufaktur kontrak, adalah proses di mana perusahaan perhiasan melakukan outsourcing produk mereka. 

Dalam industri ini, terdapat dua jenis penyedia layanan utama, yaitu original equipment pabrikan (OEM) yang berfokus pada pembuatan produk sesuai dengan kebutuhan perusahaan pemilik, dan original design pabrikan (ODM) yang menyediakan layanan desain dan pengembangan. . siap untuk dijual. Silakan, oke?

Indonesia, salah satu negara terpadat di dunia, memiliki pasar kosmetik yang berkembang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan diri dan kecantikan semakin meningkat sehingga meningkatkan permintaan terhadap kosmetik rumah. Keadaan ini membuka peluang besar bagi industri kosmetik untuk berkembang, memenuhi kebutuhan pasar lokal dan mengekspor ke pasar internasional.

Potensi industri perhiasan di Indonesia sangat besar. Pertumbuhan pasar dalam negeri yang semakin meningkat seiring dengan daya beli masyarakat mendorong industri perhiasan untuk meningkatkan produksinya. 

Selain itu, pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan industri manufaktur, termasuk kosmetik, melalui berbagai kebijakan dan insentif, seperti fasilitas perizinan, mendukung penelitian dan inovasi, serta mendorong perdagangan lokal. Indonesia juga memiliki produk alam yang dapat dijadikan bahan kosmetik, seperti minyak kelapa, lidah buaya dan rempah-rempah lainnya. Produksi berbasis kearifan lokal inilah yang memberikan nilai tambah bagi produk perhiasan Indonesia di pasar global.

Namun, meski memiliki potensi yang besar, industri kosmetik di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Persaingan internasional yang kuat, dengan banyaknya produk impor yang masuk ke pasar Indonesia, menuntut produsen lokal untuk terus berinovasi bersaing dalam kualitas dan harga.

Selain itu, kepatuhan terhadap peraturan seperti yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan standar internasional juga penting. Perusahaan manufaktur perlu memastikan bahwa produknya memenuhi semua persyaratan agar dapat bersaing di pasar global. Tantangan lainnya adalah menemukan teknologi serta penelitian dan pengembangan (R&D) yang diperlukan untuk menciptakan produk baru, yang selalu mudah dilakukan oleh semua perusahaan pariwisata.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Asosiasi Kontraktor Manufaktur Kosmetik Indonesia (AKKMI) memegang peranan penting. AKKMI mempunyai misi memajukan industri kosmetik Indonesia melalui kerja sama, inovasi dan kerja sama. Asosiasi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah berbagi informasi dan pengalaman, namun juga menjadi katalisator untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing industri kosmetik Indonesia di pasar global.

Acara Soft Launching yang dilakukan AKKMI baru-baru ini dengan tema “Membangun Sinergi untuk Mendukung Daya Saing Global dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional” merupakan langkah penting pertama bagi organisasi dalam mencanangkan visi dan misinya. Ketua AKKMI Halim Nababan menegaskan, kerja sama antara anggota organisasi dan pelaku menjadi kunci tercapainya inovasi yang mampu bersaing di pasar internasional.

“Kami yakin melalui ajang ini AKKMI akan memulai era baru kerjasama industri yang kuat, dan mendorong inovasi yang mampu bersaing di pasar global,” kata Halim.

Acara ini mengundang berbagai pihak penting di industri, seperti BPOM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait lainnya, untuk menciptakan lingkungan yang mengarah pada pertumbuhan perhiasan. Mengusung tagline “AKKMI Bersinergi, Unggul dan Berinovasi”, organisasi ini berharap dapat memperkuat perekonomian industri kosmetik di Indonesia khususnya kerjasama agar dapat menjadi perusahaan yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing. di kancah internasional.

Industri kosmetik Indonesia mempunyai potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di pasar global. Namun untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerjasama yang kuat antar berbagai pihak, perbaikan terus menerus dan dukungan manajemen yang memadai. AKKMI sebagai organisasi yang menaungi industri kosmetik turut berperan dalam koordinasi tersebut. Dengan langkah-langkah yang dilakukan melalui kegiatan seperti Soft Launching AKKMI, kami berharap industri perhiasan Indonesia dapat menjadi lebih kuat, cerdas dan siap menghadapi tantangan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *