Terpopuler: Cara Atasi Bau Kaki dan Ketiak, Bukan Hanya Mandi

Jakarta, VIVA – Menteri Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi Sandiaga Uno (Menparekraf) merayakan perhelatan olahraga Pocari Sweat Run 2024. Ajang tahunan yang digelar di Bandung, Jawa Barat ini pun menarik perhatian para pelari dari seluruh dunia. Sementara itu, Sandiaga Uno berharap kedepannya Pocari Sweat Run bisa menjadi ajang serupa dengan event marathon terbesar di dunia seperti World Marathon Major di Tokyo.

Selain artikel tersebut, ada kabar menarik dari channel Élétmód pada Sabtu 24 Agustus 2024. Berikut daftarnya:

1. Sandiaga Uno ingin lomba lari di Indonesia seperti World Marathon Major di Tokyo.

Menteri Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi Sandiaga Uno (Menparekraf) mengucapkan terima kasih kepada terselenggaranya Pocari Sweat Run 2024. Harapannya, ajang ini dapat diselenggarakan dalam World Marathon Major di Tokyo di kemudian hari.

Sandiaga Uno berbicara sesaat setelah berakhirnya Pocari Sweat Run yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 21 Juli 2024.

Lebih lanjut di sini.

2. Cara ampuh menghilangkan bau kaki

Bau kaki merupakan masalah umum yang mengkhawatirkan banyak orang. Kondisi ini terjadi karena banyak faktor seperti penumpukan keringat, bakteri, dan kebiasaan sehari-hari yang buruk. Namun jangan khawatir, ada banyak cara untuk mencegah dan mengatasi bau kaki agar Anda bisa menikmati hari yang panjang.

Baca di sini.

3. 5 solusi ampuh menghilangkan bau mulut, tak hanya mandi saja

Bau ketiak merupakan masalah umum yang dialami banyak orang. Meski namanya keringat, keringat juga berbau.

Nah, ketika keringat kelenjar apokrin bereaksi dengan bakteri di kulit, maka timbullah bau dan bau tertentu yang disebut bau badan. Meskipun ada banyak kondisi medis yang dapat menyebabkan bau mulut dan memerlukan perawatan medis, pada sebagian besar kasus, bau mulut dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup sederhana.

Lebih lanjut di sini.

4. 17 Orang Tertular Pertusis, Parahnya!

Pertusis, atau batuk rejan, adalah infeksi saluran pernafasan akut. Batuk terus menerus diikuti nafas berat. Penyakit ini merupakan penyakit terburuk bagi bayi dan anak kecil serta dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis ini mengalami peningkatan dan penurunan jumlah kasus yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdeteksi 437 kasus batuk rejan dan pertusis pada tahun 2022, meningkat menjadi 2.163 kasus pada tahun 2023. Jumlah tersebut menurun menjadi 1.017 kasus pada tahun 2024. Sebagian besar kasus tersebut terdapat di wilayah padat penduduk seperti Jawa dan Sumatera.

Baca di sini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *