Dokter Hans Ungkap Bahaya Langsung Tidur Usai Makan Malam

JAKARTA, VIVA – Apakah Anda menikmati tren ini? Anda harus berhati-hati karena perilaku seperti ini dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Salah satu kebiasaan yang paling umum adalah tidur setelah makan. 

Apalagi jika tubuh banyak mengonsumsi karbohidrat di siang hari atau sedang lelah bekerja seharian dan memutuskan untuk tidur setelah makan malam, sulit bagi kita untuk menolak tidur.

Namun, ternyata kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan Anda. Yuk scroll terus untuk melihat artikel lengkapnya di bawah ini.

Dokter spesialis penyakit dalam, spesialis endokrinologi dan konsultan diabetes, Prof. Dr. Hans Tandra, Sp.PD-KEMD, Ph.D, FINASIM, FACE menjelaskan, orang hanya bisa tidur 3-4 jam setelah makan malam.

“Setelah makan, ingatlah. Menurutku 1-2 jam adalah tidur yang nyenyak. Ternyata setelah makan butuh waktu 3-4 jam sebelum tidur, ujarnya merujuk pada potongan video yang diunggah di akun @Fashion dan Home Living TikTok.

Lanjutnya, jika kita memilih langsung tidur setelah makan, hal itu bisa menimbulkan masalah penumpukan lemak.

Seperti yang Anda ketahui, jika Anda tidur setelah makan, tubuh Anda tidak memiliki cukup waktu untuk membakar kalori sehingga bisa terjadi penumpukan lemak.

Selain itu, makanan yang dimakan sebelum tidur tidak bisa dijadikan sumber energi.

Oleh karena itu, tubuh memiliki sejumlah kalori yang dapat terakumulasi menjadi lemak dan menyebabkan penambahan berat badan.

Ia menambahkan: “Karena jika tidur terlalu cepat dapat menimbulkan masalah dalam hidup, antara lain penimbunan lemak, gula, dll, perut membengkak dan sebagainya.”

Selain itu, tidur segera setelah makan juga berdampak pada kesehatan lambung. Selain itu, tidur setelah makan juga dapat menyebabkan refluks, yaitu makanan naik ke kerongkongan.

Kondisi ini bisa membuatnya merasa panas dan menyebabkan mual dan muntah.

Hans juga menjelaskan ide penggunaan bantal untuk mencegah masalah perut saat memilih tidur setelah makan.

 

Yakni dengan mengubah bentuk tempat tidur seperti di rumah sakit dengan cara mengangkat badan ke atas.

Kedua, kalau perut sakit saat tidur, ada yang bilang kalau tidur bisa pakai bantal yang lebih panjang. “Saya pikir menggunakan bantal yang lebih besar aman, tapi ternyata tidak,” kata dr Hans Tandra.

“Sebenarnya bikin membungkuk seperti itu, sebenarnya kalau bisa badannya sedikit lebih besar, kaki-kakinya lebih rendah dari sebelumnya. “Jadi tempat tidurnya digeser sedikit, seperti di rumah sakit, tempat tidurnya ditinggikan, bukan bantal tambahan, bukan bantal persegi lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *