Abangnya Mati Misterius, Pembelot Korut Bongkar Letak Fasilitas Nuklir Kim Jong-un

VIVA – Seorang warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan mengungkap kematian tragis saudaranya. Kim Jong-chul adalah seorang tentara di militer Korea Utara yang meninggal karena penyakit yang diderita di fasilitas nuklir.

Adalah Kim Jong-ae, saudara perempuan seorang tentara Korea Utara, yang menceritakan betapa besar penderitaan yang dialami Jong-chul sebelum kematiannya.

Menurut Kim, dia tinggal di dekat Pusat Penelitian Sains Yongbyon sebelum pindah ke Korea Selatan. 

Kim mengatakan bahwa setelah menyelesaikan dinas militernya, Jong-chul memulai karirnya sebagai anggota militer Korea Utara dan ditempatkan di lokasi nuklir selama 13 tahun.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Military dari Mirror, Kim mengatakan bahwa Kim tidak diperbolehkan mengambil cuti untuk mengunjungi keluarganya selama bertugas. 

Jong-chul juga harus berbohong kepada keluarganya tentang penempatannya di ibu kota Pyongyang. Ia juga selalu memuji Kim Jong-il, pemimpin tertinggi Korea Utara saat itu, yang menjamin kesejahteraan para prajurit.

Jong-chul menulis dalam suratnya, “Berkat perasaan hangat dari pemimpin besar dan pemimpin tertinggi, saya diberi makan dengan baik dan menikmati keadaan yang baik.”

Kim mengatakan dalam suratnya bahwa Jong-chul merasa kondisi fisiknya semakin buruk. Anda bisa melihat kulitnya yang gelap dan wajahnya yang merah.

Hal ini terungkap ketika Jong-chul akhirnya dipulangkan pada tahun 2001. Selama sembilan tahun berikutnya, Jong-chul harus menghabiskan hari-harinya dalam kondisi yang memprihatinkan.

Kim berkata, “Ketika dia (Jong-chul) pergi wajib militer ketika dia masih muda, kulitnya pucat, putih, seperti bayi, tetapi dia kembali dengan rahang hitam dan kulit ungu.”

Kim semakin yakin bahwa kakaknya terkena radiasi nuklir. Pasalnya ia melihat langsung kondisi Jong-chul yang semakin kurus, dengan luka terbuka dan keluar nanah.

Kim melanjutkan, “Kami mengira itu karena masalah yang dia hadapi di militer, tapi kami tidak pernah mengira dia terkena radiasi. Mereka.” ,

Pemandangannya mengerikan, di satu sisi ada nanah dan darah kering, di sisi lain ada luka yang masih keluar, ujarnya.

Jong-chul meninggal pada tahun 2010 pada usia 39 tahun. Dari keterangan Kim, kakak laki-lakinya diketahui menderita nekrosis. Meskipun Kim selamat, Jong-chul meninggal karena paparan radiasi nuklir.

Kim berkata, “Ada pepatah di Yongbyon bahwa orang yang bekerja di fasilitas nuklir tidak boleh mencapai usia 40 tahun. Kakak saya menderita sakit kaki karena nekrosis.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *