BPOM Rilis Program Orangtua Angkat untuk Keamanan Pangan

Jakarta, VIVA – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 1,9 juta industri kecil dan menengah makanan dan minuman di Indonesia pada tahun 2018 atau setara dengan 99,6% dari total industri makanan dan minuman. 

Sektor makanan dan minuman merupakan penghasil produk domestik bruto (PDB) terbesar diantara industri nonmigas (34%). Sedangkan menurut statistik e-commerce (BPS, 2020), barang/jasa yang paling banyak terjual melalui e-commerce pada tahun 2019 adalah makanan, minuman, dan sembako, yaitu sebesar 30,95% dari total jumlah usaha yang menjadi sampel. Scroll untuk detail selengkapnya, masuk!

Menyadari betapa pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta produk pangan olahan, maka perlu didukung dengan mendukung fasilitasi usaha dan peningkatan kapasitas UMKM untuk menghasilkan produk berkualitas secara terus menerus.

Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggagas program pemberdayaan orang tua asuh bagi UMKM pengolahan pangan. 

Ema Setyawati, S.Si., Apt., ME., Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Makanan Olahan (PMPU PO) BPOM, mengatakan UMKM di Indonesia memiliki daya saing tinggi sehingga mampu menjaga pertumbuhan perekonomian pribadi dan nasional. 

“Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan daya saing dunia usaha adalah rantai pasok berupa bahan baku, pengolahan, pembeli, dan pengiriman. Emma dalam keterangannya dikutip Selasa, 27 Agustus 2024 mengatakan, “Kualitas produk, kebersihan dapur, dan berbagai peraturan BPOM tentang standar keamanan pangan juga harus diperhatikan dan dipatuhi”. 

Frisian Flag Indonesia (FFI) merupakan satu dari puluhan perusahaan industri makanan yang menjadi induk angkat UMK Makanan Olahan BPOM. Dukungan tersebut ditunjukkan melalui acara Teras Perwira x Frisian Flag: Hari UMK.

Andrew F. Saputro, Corporate Relations Manager PT Frisian Flag Indonesia, mengatakan peran FFI sebagai Induk Asuh UMK Pangan Olahan BPOM merupakan misi yang dilakukan untuk mendorong pembangunan bangsa Indonesia khususnya UMK. Kontribusi ini dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi mengenai pangan sehat dan aman.

“Kesadaran terhadap produksi pangan yang sehat dan aman akan meningkatkan daya saing UKM pengolahan pangan dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan UKM. “Kemitraan ini merupakan salah satu program yang kami tuju untuk membantu mewujudkan misi FFI untuk membangun Indonesia yang sehat, sejahtera, dan harmonis, sejalan dengan visi kami,” ujarnya tentang Indonesia maju untuk pembangunan”.

Teras Perwira x Frisian Flag: Rangkaian MSME Day mencakup workshop inovatif dimana FFI akan memfasilitasi para pelaku UMKM khususnya merchant GrabFood dengan berbagai produk susu kental manis, gula hingga susu cair. 

FFI, masyarakat dan BPOM akan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada sekitar 80-100 vendor GrabFood dari berbagai wilayah di Jabodetabek mengenai sertifikasi keamanan pangan. Program ini menyasar 400 pelaku usaha kecil dan menengah di empat kota yaitu Jabodetabek, Karawang, Serang dan Silegon untuk mengembangkan potensi usahanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *