Orasi Reza Rahadian: Ini Bukan Negara Milik Keluarga Tertentu

Jakarta, VIVA – Aktor populer Reza Rahadian ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis pagi.

Reza yang dikenal lewat perannya di film Habibie & Ainun tampil dengan balutan jeans, kaos sederhana, dan topi. Ia tidak hanya hadir dalam aksi tersebut sebagai pengamat, namun ia juga turut berpartisipasi dengan menyampaikan orasi di hadapan para pengunjuk rasa.

Dalam sambutannya, Reza mengatakan keputusannya turun ke jalan bukan tanpa alasan.

“Selama ini saya selalu menjadikan dunia seni sebagai wadah untuk menyampaikan keprihatinan dan kritik sosial saya, namun saat ini saya merasa tidak bisa lagi berdiam diri, tidak bisa tidur tenang di rumah,” ujarnya penuh semangat.

Reza menilai, saat yang tepat telah tiba untuk mendukung Mahkamah Konstitusi (MK) yang berupaya mengembalikan citranya setelah sempat terpuruk.

“Saya merasa ini saat yang tepat bagi saya untuk keluar bersama teman-teman semua, melihat bagaimana MK berusaha membangun kembali citranya setelah sebelumnya wajahnya hancur total,” kata Reza.

Reza kemudian mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap tindakan DRC yang membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah.

“Saat ini, meskipun kami telah menerima putusan Mahkamah Konstitusi yang sangat kami hormati, namun upaya untuk menghalangi dan menggagalkan putusan tersebut masih terus dilakukan,” tegasnya.

Aktor peraih lima piala Citra ini menyoroti kekhawatirannya terhadap peran lembaga legislatif yang menurutnya tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

“Tadi malam saya menulis artikel, jika MK berupaya mengembalikan kewenangannya sebagai konstitusi, mengapa hari ini ada upaya pembatalan yang dilakukan oleh organisasi yang disebut-sebut mewakili rakyat?” dia bertanya.

Reza menegaskan, kehadirannya dalam demonstrasi tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap keadaan demokrasi di Indonesia.

“Saya tidak mewakili kepentingan apa pun. Saya tidak memiliki kepentingan pribadi atau keterlibatan dalam politik praktis. Saya di sini hari ini sebagai masyarakat biasa, bersama teman-teman semua, hanya mewakili orang-orang yang peduli dengan keadaan demokrasi kita,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Reza juga mengkritisi fenomena dinasti politik yang dinilainya merugikan demokrasi. “Ini bukan negara yang dimiliki oleh keluarga tertentu, jika ada peraturan dalam undang-undang yang hanya diikuti untuk melindungi kepentingan keluarga tertentu, saya akan sangat sedih melihatnya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *