Florida, Titik Kumpul – Dokter sering kali menemui banyak kasus aneh dalam praktiknya, bahkan ada yang menakutkan. Dalam postingan di X, seorang dokter membagikan foto mengejutkan hasil scan seorang pasien yang dirawat di rumah sakit setelah makan daging setengah matang.
Hasil CT scan pada tubuh bagian bawah menunjukkan bahwa kaki dan tulang panggul pasien tampak berupa bintik-bintik kecil berwarna putih seperti nasi. Scroll untuk mengetahui informasi selengkapnya, yuk!
“Salah satu CT scan paling gila yang pernah saya lihat,” kata Dr. Sam Galli dari X saat unggahan fotonya, dikutip The HealthSite, Minggu 1 September 2024.
Dr Sam Galli sendiri merupakan dokter UGD yang menangani kasus-kasus yang memerlukan resusitasi, dukungan saluran napas, kardiovaskular, EKG, radiologi darurat, trauma dan perawatan kritis di University of Florida Health Jacksonville, FL, USA.
Lebih lanjut dr Sam menjelaskan, pasien tersebut harus dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi daging babi kurang matang. Pasien didiagnosis menderita sistiserkosis.
Apa itu sistiserkosis?
Sistiserkosis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing pita babi Taenia solium. Hal ini terjadi ketika larva cacing pita menginfeksi jaringan manusia dan membentuk kista di dalam tubuh. Jadi CT scan pada kasus ini sebenarnya menunjukkan bahwa otot kaki pasien tersebut disebabkan oleh infeksi parasit.
Sistiserkosis dapat terjadi pada tahap berikut: Jika seseorang menelan makanan atau air terkontaminasi yang mengandung telur cacing pita. Telur-telur ini menetas menjadi larva di usus. Larva tersebut kemudian membentuk kista, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan.
Gejala sistiserkosis
Gejalanya bisa berbeda-beda tergantung lokasi dan jumlah kista. Ini biasanya termasuk kista otot (nyeri, bengkak, lemah), kista otak (kejang, sakit kepala, kebingungan, dan masalah penglihatan), dan kista mata (kebutaan, sakit mata, dan peradangan).
“Manusia terinfeksi T. solium dengan menelan kista yang ditemukan pada daging babi yang kurang matang. Setelah beberapa minggu (biasanya sekitar 5-12), kista di saluran pencernaan ini berkembang menjadi cacing pita dewasa yang matang. “Kondisi ini dikenal dengan istilah taeniasis usus,” jelas Dr. Sam Galli.
“Setelah telurnya tertelan (manusia atau babi), mereka mengeluarkan larva yang menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah. Dan dari sana bisa menyebar ke seluruh tubuh. Otak, mata, jaringan subkutan, dan otot rangka adalah target paling umum. Larvanya tinggal di mana pun mereka berakhir dan akhirnya membentuk kista yang disebut sistiserkus, lanjutnya.
Menurut dr Sam, sistiserkosis bisa berbahaya jika menyebar ke otak dan membentuk kista. Kondisi ini disebut neurocysticercosis dan dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kejang, dan masalah neurologis serius lainnya.
Penanganan pada kasus ini meliputi steroid, terapi antiparasit, obat antiepilepsi untuk neurocysticercosis, dan operasi pengangkatan.
Sementara untuk pencegahan, dr Sam menganjurkan untuk membersihkan dan memasak daging dengan benar, mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak, mencuci buah dan sayur dengan baik, menghindari konsumsi air dan makanan yang terkontaminasi, serta menjaga kebersihan yang baik dan benar.