Ditabrak Adik Marc Marquez, Murid Valentino Rossi: Sakit Luar Biasa di Leher

VIVA – Francesco Bagnaia, murid terbaik Valentino Rossi, terlibat kecelakaan parah dengan Alex Marquez, adik Marc Marquez, saat balapan MotoGP di Aragon, Minggu, 1 September 2024.

Alex Marquez melakukan kesalahan sejak awal ketika ia terjatuh ke pojok kiri setelah terlalu lama mengambil banting setir untuk membiarkan Pecco Bagnaia masuk.

Kaget karena tiba-tiba ada pebalap Ducati Lenovo di sampingnya, siap menyalipnya, Alex akhirnya memaksakan diri untuk bermanuver ke kanan, namun roda depannya melukai kaki kanan Peko.

Meski Alex masih punya ruang untuk berbelok ke kanan usai membentur badan Peko dari belakang, ia terus melaju lurus hingga keduanya terlempar keluar lintasan.

Pecco bahkan menabrakkan sepeda motor Desmosedici GP23 miliknya dan melaju cukup jauh hingga tas pakaian yang digunakannya rusak parah dan harus ke ruang servis.

Belum diketahui apakah ada unsur kesengajaan atau justru Alex kehilangan kendali atas sepeda motor dan kehilangan konsentrasi. Namun Bagnaia yakin pebalap Gresini Racing itu sengaja menabraknya.

Juara dunia dua kali itu mengatakan, Alex melaju ke samping dan berjalan ke depan dengan kecepatan lebih tinggi, serta tidak menghalangi jalan saat memasuki tikungan. Namun pada saat itu sesuatu yang aneh terjadi.

“Saat saya memasuki tikungan (berikutnya), saya mendengar mesinnya (Alex) menderu. “Dia tancap gas, jadi dia coba melakukan kontak itu,” kata Bagnaia kepada MotoGP.com, dikutip Senin, 2 September 2024.

Penasaran dengan apa yang terjadi, pembalap pabrikan tersebut langsung meminta data Desmosedici GP23 yang dikendarai oleh pembalap Gresini Racing tersebut, dan hasilnya sesuai dengan prediksi bahwa throttle dibiarkan terbuka sebelum terlempar keluar lintasan.

“Saya ingin melihat data ini: sebelum dia jatuh, dia masih menggunakan throttle terbuka 60-40 persen. Jadi ini sangat aneh menurut saya. “Saya kira dia tidak bisa tidak melihat saya, saya sudah berada di depannya sebelum saya mengubah arah,” ujarnya.

Terkait kejadian tersebut, FIM memutuskan tidak ada yang salah dengan kejadian tersebut. Namun sayang, usai ditabrak dan terseret sepeda motor, Peko mengaku merasakan sakit yang tak tertahankan di bagian lehernya.

“Sejujurnya, kondisi saya tidak terlalu baik. Aku merasakan sakit yang tak tertahankan di leherku. Tapi kondisinya bisa saja jauh lebih buruk, jadi itu bagus,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *