JAKARTA, Titik Kumpul – Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kemenkominfo) bersiap menambah jaringan telekomunikasi berbasis serat optik untuk meningkatkan konektivitas.
“Untuk tahun 2025 kita rencanakan lagi fiberisasinya. Pertama untuk Palapa ring yang akan kita integrasikan dan bangun pada tahun 2026, kemudian untuk yang saat ini dilayani oleh teknologi satelit, namun dekat dengan rencana jaringan operator seluler, jadi kita akan Jadikan terestrial,” kata Fadillah Mather, Direktur Utama Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin 2 September 2024.
Jaringan terestrial adalah jaringan telekomunikasi yang beroperasi di permukaan bumi dengan menggunakan media kabel atau nirkabel. Kabel fiber optik digunakan pada jaringan terestrial karena dianggap mampu mentransmisikan data dengan kecepatan dan bandwidth tinggi.
Selain membangun tambahan jaringan telekomunikasi serat optik, Bakti Kemenkominfo berencana mengakuisisi Satelit Republik Indonesia-2 (SATRIA-2) untuk meningkatkan kapasitas SATRIA-1 yang sudah beroperasi. Fadillah mengatakan diperlukan kombinasi solusi untuk mengatasi permasalahan konektivitas di Indonesia.
Menurutnya, solusi konektivitas dari jaringan terestrial dan satelit diperlukan untuk kondisi geografis Indonesia yang beragam. Oleh karena itu, pemerintah menjalankan proyek SATRIA-2 untuk menghadirkan akses Internet ke wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.
“Pada tahun 2025, kami telah memulai pengadaan SATRIA-2 dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas yang ada dan menambah kualitas layanan. Proyek SATRIA-1 dan SATRIA-2 merupakan contoh keseriusan pemerintah dalam solusi digital,” ujarnya. .