10 Fakta Menarik The Brutalist Movie

Jakarta, VIVA – The Brutalis, film terbaru Brady Corbet, menawarkan eksplorasi mendalam tentang kekuatan, kreativitas, dan identitas dalam konteks imigran pasca-Perang Dunia II.

Film ini bercerita tentang seorang arsitek jenius yang menghadapi tantangan sulit di negeri asing sambil mengejar impian Amerika, namun menghadapi penghinaan dan ketidakadilan.

Melansir The Hollywood, berikut beberapa fakta menarik dari film Brutalis 1 yang ditulis oleh Brady Corbet

The Brutalis adalah film ketiga dari sutradara Brady Corbett, yang dikenal dengan pendekatan imersif dan efek visualnya yang mencolok. Sebelumnya, Corbet menyutradarai “Childhood of a Leader” dan “Voice of Lux”. Film ini menampilkan evolusi gaya bercerita Corbet dengan tema yang lebih luas dan eksplorasi karakter yang lebih dalam. Corbet berkolaborasi dengan Mona Fastvold, penulisnya.  2. Inspirasi dan tema

Kisah “The Brutalis” terinspirasi dari kehidupan arsitek Marcel Breuer, seorang tokoh penting dalam gerakan Brutalis. Selain Breuer, arsitek terkenal lainnya seperti Louis Kahn dan Mies van der Rohe disebutkan dalam film ini. Film ini mengeksplorasi tema-tema utama seperti identitas Yahudi, integritas arsitektur, dan tantangan yang dihadapi imigran dalam mengejar impian Amerika mereka.3. Format dan durasi

Menariknya, The Brutalis adalah film Amerika pertama yang pengambilan gambarnya seluruhnya menggunakan VistaVision sejak One Eyed Jack pada tahun 1961. Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Venesia dalam ukuran 70mm, menambah skala visual dan pengalaman sinematiknya. Berdurasi tiga setengah jam termasuk jeda, film ini menawarkan pengalaman mendalam dan kompleks yang mencerminkan ambisi besar dalam penceritaan dan produksinya. Penampilan Adrien Brody

Salah satu yang menarik dari film ini adalah penampilan Adrien Brody sebagai Lazlo Toth, seorang arsitek Yahudi Hongaria. Brody menghadirkan penampilan memukau yang memadukan kecerdasan, gairah, dan emosi yang mendalam. Penampilannya menunjukkan dedikasi dan komitmen terhadap karakternya, yang menambah kedalaman film secara signifikan. Sinematografi dan musik

Sinematografi Lola Crowley berperan besar dalam menciptakan suasana dan visual yang kuat di Brutalis. Crowley dengan ahlinya menangkap keindahan dan suasana saat itu, menekankan detail-detail kecil yang menambah kekayaan narasinya. Musik yang digubah oleh Daniel Bloomberg juga berkontribusi terhadap intensitas emosional film tersebut. Karya Bloomberg didedikasikan untuk komposer Scott Walker, yang sebelumnya berkolaborasi dengan Corbet, menambahkan dimensi lain pada film tersebut. Kritik sosial dan moral

Kaum brutalisme sangat kritis terhadap kelas sosial Amerika yang kaya dan istimewa, yang sering kali menghancurkan moral dan menindas imigran. Karakter Harrison Lee Van Buren yang diperankan oleh Guy Pearce mencerminkan dampak negatif kekayaan dan kekuasaan baik terhadap individu maupun masyarakat. Film ini menunjukkan bagaimana kelas elit seringkali mendapatkan keuntungan dari kerja keras dan kreativitas para imigran tanpa memperlakukan mereka secara setara.7. Resepsi di festival

Film ini mendapat pujian tinggi saat penayangan perdananya di Festival Film Venesia. Brutalis dipuji karena sinematografi dan kedalaman tematiknya. Festival ini menyediakan platform bagi film untuk menampilkan keunggulan artistik dan daya tariknya yang mendalam kepada penonton.8. Produksi dan desain kostum

Desainer produksi Judy Becker dan desainer produksi Kate Forbes terlibat dalam menciptakan tampilan visual autentik untuk film tersebut. Mereka dengan susah payah dan dengan ketelitian tinggi merekonstruksi citra Amerika abad pertengahan, membuat latar belakang film tersebut tampak hidup dan relevan. Perhatian terhadap detail ini memberikan keaslian dan kedalaman film.9. Karakter Erzsebet

Felicity Jones memerankan Erzsébet Toth dengan luar biasa. Karakter Erzsébet menunjukkan perkembangan yang signifikan, dari peran awal yang tampaknya kecil hingga kekuatan emosional filmnya. Jones menggambarkan ketangguhan karakter dan perjuangannya melawan kekuasaan dengan cara yang membuat penonton terhubung secara emosional.10. Aspek sejarah dan emosional

“The Brutalis” menggabungkan unsur-unsur sejarah Eropa dan Amerika untuk memberikan konteks yang mendalam pada cerita tersebut. Penggunaan rekaman arsip dan sinematografi secara bijaksana memperkaya pengalaman penonton dan menekankan pentingnya seni dan arsitektur dalam narasi film. Film ini menunjukkan bagaimana seni dan keindahan melampaui ruang dan waktu, mengungkap kebebasan berpikir dan identitas yang seringkali diambil dari penciptanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *