10 Jenis Ikan yang Tidak Disarankan untuk Dikonsumsi, Berbahaya Bisa Sebabkan Kanker!

Jakarta, VIVA – Seperti yang kita ketahui bersama, ikan merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Faktanya, ada beberapa jenis ikan yang disarankan untuk tidak dimakan karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.  

Kandungan omega-3 pada ikan berperan penting terutama bagi kesehatan jantung dan otak. Salah satunya adalah meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Tak hanya itu, lemak jenuh pada ikan berkontribusi dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit otak, seperti demensia. 

Sayangnya kesehatan ikan saat ini tercemar oleh bahan kimia akibat aktivitas penambangan, pembuangan limbah, emisi bahan bakar fosil, logam berat dan perilaku manusia yang sering membuang limbah ke sungai. Akibatnya, bahan-bahan berbahaya terakumulasi pada ikan,

Menurut Dr. Axe, ikan yang dicampur bahan kimia merupakan ancaman nyata yang berdampak negatif bagi tubuh manusia. Bahan kimia tersebut disebut PFAS atau zat per dan polifluoroalkil. 

Mengutip dari situs ITB, PFAS banyak digunakan pada industri otomotif dan elektronik. Teflon mudah ditemukan. PFAS menyebabkan gangguan hormon tiroid dan kanker. 

Di bawah ini adalah jenis ikan yang sebaiknya Anda hindari karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius. Scroll cepat untuk mengetahui ulasan lengkapnya!

1. Ikan nila

Talapia merupakan ikan yang mirip dengan nila dan nila. Hasil penelitian dalam Journal of American Dietetic Association tahun 2008 menunjukkan bahwa sebaiknya Anda tidak mengonsumsi ikan talapia budidaya karena diyakini dapat menyebabkan peradangan. 

Pasalnya, kadar asam lemak omega-3 sangat rendah. Ikan talapia yang dibudidayakan sebenarnya memiliki kandungan omega-6 yang tinggi dalam peradangan. Dampak jangka panjangnya adalah timbulnya penyakit autoimun dan penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan diabetes. 

Jika tetap ingin mengonsumsi ikan talapia, disarankan ikan talapia ditangkap di laut, bukan dibudidayakan. Masalahnya, ikan talapia liar sangat sulit ditemukan. 

2. Oranye Kasar

Ikan hardy oranye yang hidup di perairan dalam ini memiliki umur yang panjang, yakni hingga 150 tahun. Hal ini mencegah ikan dengan kadar merkuri tinggi terakumulasi di dalam tubuhnya selama beberapa dekade kehidupannya.

3. Belut

Belut disebut juga belut atau belut. Belut merupakan ikan yang mudah menyerap dan menyimpan bahan kimia dan polutan berbahaya, seperti polychlorinated biphenyls (PCB). Belut sungai dianggap yang paling berbahaya dan disarankan untuk memakannya tidak lebih dari satu ekor per tahun.

4. Salmon yang dibudidayakan

Ikan salmon dikenal sebagai salah satu jenis ikan dengan kandungan omega-3 yang tinggi. Namun, salmon komersial dianggap dibudidayakan sehingga rentan terhadap kontaminasi pestisida, bakteri, dan parasit. 

Penelitian menunjukkan bahwa salmon yang dibudidayakan lebih mungkin terpapar PCB, polutan yang merupakan faktor risiko resistensi insulin, obesitas, kanker, dan stroke. Selain itu, salmon yang dibudidayakan juga tinggi omega-6 yang bersifat inflamasi. 

5. Hiu

Hiu merupakan predator puncak yang cenderung mengakumulasi merkuri dalam jumlah besar di dalam tubuhnya. Merkuri pada ikan hiu dapat merusak sistem saraf dan ginjal.

6. Ikan todak

Ikan todak atau ikan todak juga merupakan predator utama sehingga kandungan merkurinya sangat tinggi. Faktanya, Dana Pertahanan Lingkungan merekomendasikan agar perempuan dan anak-anak tidak pernah memakannya. Sedangkan laki-laki hanya diperbolehkan satu porsi per bulan. 

7. Tuna sirip biru

Tuna sirip biru banyak digunakan di restoran sebagai tambahan sushi yang disebut Hon Maguro. Alasan mengapa ikan jenis ini harus dihindari adalah karena merupakan ikan predator berukuran besar dengan kadar merkuri yang tinggi. 

Tuna sirip biru juga disebut-sebut berada di ambang kepunahan. Anda pecinta sushi disarankan untuk memilih ikan cakalang.

8. Berkedip

Ikan Beluga merupakan jenis ikan yang paling banyak dicari untuk dimanfaatkan telurnya yang dikenal dengan nama kaviar. Ikan sturgeon dapat hidup hingga 100 tahun sehingga kadar merkurinya tinggi. 

9. Kelompok

Ikan kerapu juga dinilai memiliki kadar merkuri yang tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh. 

10. Raja Makarel

Sebaiknya hindari ikan tenggiri karena hidup di air hangat. Oleh karena itu dianggap memiliki kadar merkuri yang tinggi. Ikan ini sering terkontaminasi ciguatera, racun alami yang dihasilkan oleh alga. Ciguatera dapat menyebabkan masalah pencernaan, saraf dan jantung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *