VIVA, Jakarta – Kopi tidak hanya menjadi minuman populer di seluruh dunia, tetapi juga sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Beberapa orang minum kopi setiap hari untuk mendapatkan energi.
Minum kopi setiap hari benar-benar dapat membantu meningkatkan energi dan fokus Anda berkat kandungan kafeinnya. Namun apakah aman meminum kopi setiap hari, apalagi dalam jangka waktu lama?
Konsumsi kopi dalam jumlah sedang sekitar empat cangkir per hari dianggap aman bagi kebanyakan orang, menurut sebuah penelitian dari WebMD. Faktanya, kopi dapat memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan fokus, meningkatkan mood, dan mendukung proses metabolisme.
Namun konsumsi berlebihan, apalagi lebih dari empat gelas per hari, dapat menimbulkan risiko kesehatan. Efek jangka panjang dari minum terlalu banyak kopi sering kali berkaitan dengan kandungan kafeinnya.
Kafein aman dalam jumlah sedang, namun bisa berbahaya jika dalam jumlah banyak. Mengonsumsi kafein lebih dari 400 mg per hari atau dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang serius. Lalu apa saja efek jangka panjang dari minum kopi setiap hari?
1. Insomnia dan gangguan tidur
Kafein dalam kopi dapat menyebabkan insomnia bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau mendekati waktu tidur. Pasalnya, kafein dapat mengganggu siklus tidur dan membuat tubuh begadang lebih lama.
2. Gugup dan cemas
Mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat meningkatkan gejala kecemasan, membuat seseorang cemas, tegang, dan mudah tersinggung.
3. Masalah pencernaan
Minum kopi merangsang produksi asam lambung yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, perut kembung, bahkan asam lambung meningkat.
4. Efek kulit
Meski kopi mengandung antioksidan, namun meminum kopi setiap hari, terutama dalam jumlah banyak, dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat atau membuat kulit menjadi lebih sensitif. Hal ini terutama berlaku jika Anda sudah mempunyai masalah kulit.
5. Peningkatan detak jantung
Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung (palpitasi), sehingga dapat menimbulkan rasa berdebar-debar dan, pada beberapa kasus, nyeri dada.
