Gilga Sahid Lempar Mic saat Konser di Cirebon, Bentuk Kecewa dengan Penyelenggara

Cirebon, VIVA – Gilga Sahid menghibur pecinta musik di Cirebon dengan musik pop-dangdut berbahasa Jawa. Sayangnya, penampilan suami Happy Asmara itu terganggu oleh gangguan mikrofon hingga terpaksa berhenti di tengah jalan klub.

Momen Gilga Sahid melempar mikrofon ke atas panggung saat membawakan Nemen. Sebelum mulai menyenandungkan lagu tersebut, Gilga Sahid meminta maaf kepada penonton yang disambut dengan kebahagiaan.

Gilga Sahib terlihat berkeliling dan bergabung kembali dengan rekannya, Gildcoustic, dan sukunya. Sebaiknya dihentikan atau bahkan dibiarkan menghibur masyarakat Cirebon.

Penonton yang membayar, kata salah satu penonton, dikutip akun TikTok @ank_tungga1 pada Minggu, 8 September 2024.

“Kenapa tidak ada yang mau mempublikasikannya?” tanya Gilga yang meminta konfirmasi penonton kepada pihak penyelenggara.

“Lanjutkan,” teriak penonton. 

Tanpa jawaban serius, Gilga Sahid pamit dan berbalik ke belakang panggung. Selama perjalanan, penyanyi Maude menjatuhkan mikrofon. Lalu, lampu panggung mulai meredup dan kru Gilcoustic mulai turun satu di belakang Gilga.

Setelah kejadian tidak mengenakan pakaian yang cukup, pria berusia 26 tahun -tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua- tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua- musik bola-bola tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-tua-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lama.

“Sekali lagi aku minta maaf karena meninggalkan mic karena aku emosional dan aku minta maaf karena tidak bisa menghibur kalian semua,” tulis Gilga Sahid.

Suami Happy Asmara mengatakan, menjatuhkan mic adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa dia membenci keputusan juri yang menyuruhnya untuk tidak bernyanyi bahkan sebelum dia punya waktu. Menurut Gilga, keputusan tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi banyak orang.

Gilga mengapresiasi ketertarikan masyarakat Cirebon dan meminta maaf secara terbuka. Dia juga meminta maaf atas tindakan salahnya. Namun, ia juga manusia yang tidak lepas dari kesalahan, pemikiran dan kekeliruan.

“Saya selalu menekan mikrofon untuk menunjukkan penampilan yang membuat saya kecewa. Mohon maaf jika saya kurang baik,” kata Gilga.

Selain itu, Gilga Sahid juga mengaku sebaiknya pihak penyelenggara tidak meminta dirinya dan tim berhenti tiba-tiba di tengah pertunjukan. Alih-alih menyuruhnya berhenti, kelompok tersebut seharusnya naik ke panggung untuk menjelaskan mengapa hal itu harus dilakukan malam itu.

“Hati-hati, minta maaf pada yang sudah membayar dari jauh. Dan paling tidak jangan tanya. Jelaskan pada semua kenapa harus berhenti,” kata Gilga.

“Cirebon kalian istimewa. Cinta Cirebon dan seluruh peserta. Mohon maaf kalau sampai haru,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *