Siap Jadi Tercepat, Pembalap Sepeda Tuan Bidik Medali Emas di PON 2024

Karo, VIVA – Tuan rumah pesepeda Sumut Nicholas Marco Finam siap menjadi yang tercepat dan meraih medali emas untuk mencapai event downhill individu sepeda gunung (MTB) pada PON 2024 di Tahura Bukit Barisan, Karo.

Sesuai jadwal yang telah direncanakan, jumlah final kategori putra dan putri pada DHI direncanakan pada tahun 2024. Pada Senin, 9 September. Sebelum babak final tahun 2024 juga akan dilakukan babak seeding atau kualifikasi pada Minggu, 8 September untuk menentukan jumlah peserta yang akan bertanding.

“Sebagai wakil tim tuan rumah Sumut, tentu tujuan kita yang kita angkat di nomor ini adalah meraih podium. Sulit sekali karena sudah mengharumkan nama Provinsi Sumut. Memberikan yang terbaik untuk Sumut,” tuturnya. Nicholas Thaura, Kabupaten Karo pada Minggu 8 September 2024.

Sumut akan menurunkan dua pebalapnya di nomor DHI sendiri, yakni Nicholas Marco Finem dan Surya Ezi Drama. Keduanya akan bersaing dengan pebalap dari distrik lain. Kedua pesepeda ini diharapkan bisa menjadi juara dan mengantarkan medali bagi Sumut.

“Pada nomor XCR dan XCO putra dan putri yang digelar sejak dua hari kompetisi, Sumut gagal mencapai hasil yang diharapkan. Selebihnya hanya angka,” tegasnya.

Diakuinya, jalur sepeda di Taura Bukit Barisan cukup terjal dan licin. Dibutuhkan banyak konsentrasi untuk melewati beberapa tikungan tajam di kondisi tanah lunak dan bebatuan yang menurut sebagian pengendara cukup sulit.

Nicholls mengatakan, saat tes lintasan hari ini, ia mengalami insiden kecil di lintasan saat menguji lintasan. Ia terjatuh pada poin ketiga atau poin Marshall. Namun kejadian itu tidak menenangkan semangatnya. Ia terus bangkit dan membangun semangatnya untuk meraih gelar juara nanti.

“Sebelumnya sempat terjadi kecelakaan karena kurang persiapan pada motor. Udara di ban depan terlalu kencang. Memang lintasannya cukup ekstrim. Jadi saya terpeleset. Tapi setelah beberapa kali mencoba akhirnya berhasil jalan. lewat. Di sidang pengadilan, saya siap bertarung,” ujarnya.

FYI, nomor DHI menjadi kesempatan terakhir bagi tim tuan rumah di Sumut untuk memperbaiki performa MTB mereka yang kurang memuaskan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *