Bahaya Tersembunyi di Balik Makanan Ultra Proses, Ancaman Diabetes untuk Anak-anak

Titik Kumpul, Jakarta – Indonesia mengalami peningkatan kasus diabetes pada anak yang signifikan, dengan peningkatan mencapai 70%. Salah satu alasan utama yang dikemukakan para ahli adalah kebiasaan anak mengonsumsi makanan ultra-olahan.

Erwin Setiawan dari Anak Pangang, Indonesia mengatakan bahwa makanan ultra-olahan menghasilkan terlalu banyak kalori dan menyebabkan penurunan berat badan. Terus bergulir, oke?

Makanan ultra-olahan (UPF) menghasilkan kalori berlebih dan berkontribusi terhadap penurunan berat badan. Hal ini disebabkan oleh kepadatan kalori yang tinggi, rendahnya serat, lemak, gula dan garam. Hal ini dibahas di situs hjal. Website yang diadakan dalam rangka HUT PRA yang ketujuh ini membahas tentang berbagai faktor yang menyebabkan peningkatan penyakit diabetes pada anak.

Irwin juga menjelaskan bahwa ketika Anda mengonsumsi makanan olahan, Anda membakar lebih banyak kalori setiap harinya. Owen percaya bahwa memperkenalkan dan menyediakan makanan sehat dan utuh sangat penting bagi orang tua untuk mencegah diabetes pada anak.

“Makanan ultra-olahan mengonsumsi banyak kalori, sekitar 500 kalori per hari,” katanya. ?

Ia juga mencatat bahwa meskipun banyak makanan yang berasal dari makanan sehat seperti jus, namun bentuk aslinya telah berubah. Misalnya, jus semangka atau nanas yang dikondensasikan dari jus buah. ?

“Meski sayur, tetap UPF karena mengandung pewarna, pemanis, pengemulsi, dan pengawet,” jelas Erwin.

Selain itu, Erwin menegaskan, meski industri pangan diatur oleh regulasi seperti keamanan industri, keamanan pangan, dan penipuan pangan, namun tetap perlu diawasi dari segi branding dan kandungan nutrisi sebenarnya.

Pada saat yang sama, Owen juga memberikan perhatian khusus pada sarapan anak, yang sering disalahpahami, dimana banyak orang tua memberi anak mereka makanan ringan yang tidak sehat seperti sereal atau roti. Padahal, ini adalah contoh pola makan tinggi gula yang bisa menyebabkan anak mengonsumsi gula dua kali lebih banyak.

Selain itu, konsultan laktasi Dr. Sean Tutty Cornish berbagi pandangannya tentang pencegahan diabetes pada anak. Dia menekankan pentingnya menjaga berat badan yang sehat dan pola makan yang sehat.

Shane Tuty Cornish juga menganjurkan agar anak memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi gula dan minuman berkarbonasi, serta melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. ?

“Penting untuk aktif secara fisik setiap hari dan membatasi waktu menatap layar sehingga anak-anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk,” kata Shine.

Ketika angka kejadian diabetes pada anak-anak Indonesia terus meningkat, para ahli menyarankan untuk lebih memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak. Mengurangi asupan makanan olahan dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah penting dalam mencegah diabetes dan masalah kesehatan lainnya di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *