Greeneration Foundation Target Kumpulkan Rp1,2 Triliun per Tahun untuk Atasi Perubahan Iklim

Bogor, VIVA – The Green Foundation, sebuah organisasi lingkungan hidup dan perubahan iklim, meluncurkan acara pertamanya yang menyasar sekolah dan aktivis lingkungan. Warga diimbau untuk menjaga lingkungan dan mengubah perilakunya dalam acara ‘Membangun kemitraan dan kesadaran lingkungan dari anak hingga orang tua’.

Acara tersebut merupakan perayaan 10 tahun Penghijauan, sebuah peristiwa bersejarah yang tidak hanya dilakukan oleh seluruh karyawan dan pimpinan, namun oleh seluruh generasi, “Global Collaborative Care to Build Partnerships from Early Childhood.” dalam ukuran. “

Perayaan HUT Green Foundation yang ke 10 ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 125 orang dari unsur PAUD, TK, SD, kelompok lingkungan hidup dan pemuda, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan berbagai kalangan lainnya di Kota Bandung.

Rangkaian acara dibuka oleh Mika Agustina selaku Director of Event yang menceritakan perjalanan Green Foundation.

“Sejak tahun 2014, kami telah banyak membuat program pendampingan, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat. Selain itu, kami juga melakukan langkah-langkah praktis berupa dialog dengan mitra. Dalam pernyataan yang dikeluarkan VIVA, beliau mengatakan: “Kami yakin bahwa tindakan kami adalah solusi ramah lingkungan sekaligus memecahkan masalah lingkungan. “Itu bisa terjadi,” katanya.

Acara ini dimeriahkan oleh Pahlawan Lingkungan Hidup dan Yeni Hadianti dari Desa Cimahi. Dilanjutkan dengan workshop bersama pelajar muda tentang pemanfaatan sisa organik benih buah dan sayur sekaligus pembuatan Eco Enzyme bersama anak kecil untuk meningkatkan kemampuan motorik para peserta.

Upacara tersebut diiringi dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur selama sepuluh tahun terakhir. Ada banyak inisiatif, mulai dari pemberdayaan masyarakat dengan EcoRanger, hingga kemitraan multi-pemangku kepentingan melalui ICEF dan yang terbaru adalah Green Fund Digital Philanthropy (Program GFDP) oleh Green Fund.

Acara tahun ini juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi “Percepatan Rekonsiliasi dan Kerja Sama Lingkungan” dengan berbagai pemangku kepentingan lingkungan hidup dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dinas Sosial Kota Bandung, Desa Neglasari dan Green Foundation. Pendiri Mohamad Bijaksana Junerosano meluncurkan kampanye tersebut, kampanye 10.10.10.

“Kita ingin mengajak 10 juta atau sekitar 3-4 persen dari total penduduk Indonesia, kita akan selalu berjuang di bidang lingkungan hidup dalam 10 tahun ke depan dan kita akan memberikan 10 ribu orang dalam sebulan, dan jika itu tercapai, maka akan mencapai Rp 1,2 juta per tahun untuk memperlambat laju perubahan iklim dan dapat digunakan untuk kebutuhan mereka.

Dana ini dipantau oleh Dinas Sosial untuk mencapai tujuannya. Untuk bergabung dalam kampanye dan berkontribusi, kunjungi donasi.greeneration.org.

Selain berdiskusi dengan pemerintah kota, Green Foundation mengajak masyarakat untuk memikirkan kembali kehidupan dengan alam melalui pidato Kebun Hanif dengan tema “Menghubungkan manusia dan alam untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.”

Jangan lupa ajak generasi muda untuk melihat kemungkinan Green Jobs di masa depan dengan tayangan Ecoxyztem dan Gen Z Environmental Career Opportunities.

Melalui berbagai kegiatan yang digelar dalam rangka merayakan ulang tahun Green Foundation yang kesepuluh, terbuka peluang untuk mengajak seluruh sektor masyarakat untuk bekerjasama dalam mendorong kelestarian lingkungan. Jika Green Generation ingin bekerja sama untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, silakan menghubungi [email protected].

Upaya kolektif dapat menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, dari generasi yang ramah lingkungan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Green Foundation merupakan lembaga swadaya masyarakat yang berperan sebagai hub/inkubator di bidang lingkungan hidup. Badan ini mengelola program melalui dua cara: sebagai penghubung berbagai pihak dan sebagai pelaksana langsung. Tujuan utama mereka adalah mengubah perilaku terkait pengelolaan sampah, perubahan iklim, dan penerapan ekonomi sirkular.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *