Banda Aceh, VIVA – Laga perempat final sepak bola putra yang digelar saat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 berlangsung, Aceh menyerang Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan intensitas tinggi hingga wasit dihajar para pemain.
Pertandingan tersebut digelar di Stadion Dimurtala Banda Aceh, pada Sabtu malam, 14 September 2024.
Insiden pemukulan terjadi saat wasit yang dipimpin Eko Agus Sugiharto menambah waktu tambahan 13 menit. Tepat pada menit ke-96 terjadi insiden dimana bek tengah Sulawesi dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain Aceh, Mohamed Noor Mahiuddin. Maka wasit menunjuk titik putih di tim Aceh.
Kemudian saat wasit berlari menuju titik penalti, pemain nomor 15 Sulawesi Tengah, Mohamed Rizki Saputra, menghadang wasit dan melemparkan tangan kanannya ke dagu hingga wasit terjatuh.
Kejadian tersebut membuat penonton riuh hingga melemparkan botol air mineral ke arah pemain Sulawesi Tengah yang berada di bangku cadangan. Dua mobil ambulans kemudian menuju lapangan untuk mengevakuasi wasit Eko Agus.
Laga terhenti karena pelatih Sulteng mengeluarkan pemainnya dan pertandingan sempat tertunda sekitar 10 menit. Pemain dan ofisial Sulteng kemudian mengalah dan ingin melanjutkan permainan.
Sebelum kick-off, panitia penyelenggara mengganti wasit Eko Agus usai insiden pemukulan tersebut dan gelandang Sulawesi Mohamed Rizki Saputra dikartu merah dan Aceh mendapat hadiah penalti.
Hanya saja, penalti yang dilakukan Hercules berhasil diselamatkan kiper Sulawesi Tengah, Rexy. Sulawesi Tengah yang bermain dengan 8 orang dikalahkan telak oleh Aceh.
Petaka menimpa Sulteng pada menit ke-124, wasit kembali memberikan hadiah penalti saat bola dari bek Sulteng, Ichawansia berada di area terlarang. Tak mau menyia-nyiakan peluang, Akmal Jawanda yang menjadi algojo sukses mencetak gol. Skor akhir tetap 1-1 hingga peluit babak kedua berbunyi.
Memasuki perpanjangan waktu 2×15 menit, pemain Sulawesi Tengah tidak keluar ruang pemain, tidak mau melanjutkan pertandingan dan wasit memberikan kemenangan kepada tim Aceh.
