Shin Tae-yong Prediksi Nasib Marselino Ferdinand di Oxford United, Akhirnya Begini…

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memprediksi masa depan Marcelino Ferdinand di Oxford United.

Ia yakin Marcelino tidak harus menempuh jalan mudah untuk menjadi bagian dari skuad utama klub Divisi Championship tersebut.

“Saya pikir dia harus menjadi bagian dari tim. Namun, bermain penuh 90 menit sejak awal bergabung tidak akan mudah,” ujar STY seperti dikutip dari Goal Post Asia.

Menurut Sheen, Marcelino akan mendapat menit bermain yang minim. Namun menurutnya, itu menjadi momen penting bagi Marcelino untuk merasakan atmosfer Liga Inggris.

“Awalnya mungkin dia hanya bermain lima menit, 10 menit di lapangan. Tapi menit-menit pertandingan itu adalah kesempatan baginya untuk merasakan sepakbola Inggris,” kata Shin Tae-yong.

“Dia harus segera menyadari aspek apa saja yang perlu diperbaiki. Mulai sekarang, dia bisa bekerja keras dan itu satu-satunya cara,” kata Shin. 

Selain itu, Shin Tae-yong yakin seiring berjalannya waktu Marcelino akan mampu beradaptasi dan mendapatkan permainan terbaiknya, lalu mendapatkan menit bermain reguler di Oxford.

“Akhirnya dia akan bermain 45 menit dan kemudian 90 menit penuh. Dia harus mengatasi situasi sulit dan mencapai hasil untuk mendapatkan tempat.” kata Shin Tae Yeon.

Marcelino resmi bergabung dengan Oxford United pada 19 Agustus 2024. Pemilik Oxford United Aninda Bakri mengatakan tim manajemen dan analisis teknis Oxford menilai Marcelino Ferdinand sebagai pemain muda Indonesia yang berbakat.

Saya berharap kehadiran Marcelino di Oxford menjadi motivasi bagi pemain muda Indonesia lainnya untuk meningkatkan kualitasnya agar bisa bermain di Eropa. Oxford sendiri akan terus berkontribusi bagi kemajuan sepak bola Indonesia,” kata Aninda. 

Anindya Bakri pun membeberkan peran Ketua Umum PSSI Eric Thohir dalam perekrutan Marcelino Ferdinand. Eric juga tercatat sebagai pemilik Oxford United. 

Marcelino bergabung dengan Oxford atas ide dan restu Presiden Umum PSSI Eric Thohir yang juga pemilik Oxford, kata Anindya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *