Budi Arie Pakai Rumus 5K Berantas Judi Online di Indonesia

Jakarta, VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi memiliki beberapa langkah strategis dan politis untuk melindungi masyarakat dari perjudian online.

Langkah ini mengikuti rumus 5K. “Saya pakai formula untuk memberantas perjudian online yaitu 5K,” ujarnya di ruang pers tvOne, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu, 18 September 2024.

5K yang dimaksud adalah komitmen, kepedulian, konsistensi, keberanian dan kekebalan terhadap godaan. Menkominfo memperkirakan perjudian internet merupakan salah satu dari empat permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia saat ini.

Jika tidak segera dibendung, menurut Budi Aryeh, dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Presiden (Jokowi) menyampaikan, ada empat ancaman di Indonesia, yaitu penambangan liar, narkoba, perjudian online, dan kebocoran data pribadi. Empat itu yang menjadi kendala kita, ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa praktik perjudian online telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan masyarakat. Bahkan, aktivitas mereka juga ditemukan tersebar di kantor-kantor pemerintahan dan lembaga-lembaga publik.

Menkominfo menilai jika hal ini terus berlanjut, “lingkaran setan” ini dapat membahayakan visi Indonesia Emas 2045.

“Game online tidak hanya menghancurkan perekonomian keluarga, tapi juga negara. Emas Indonesia di tahun 2045 juga terancam,” jelasnya.

Budi Ari kembali menegaskan keseriusannya dalam memberantas perjudian online di Indonesia. Ia tak segan mengambil tindakan drastis dengan menutup akses berbagai situs yang mempromosikan perjudian online.

Ia mengatakan, lebih dari 2,6 juta konten game online telah diblokir sejak Juli 2024, tepat satu tahun setelah ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

“Saya tidak ada kompromi kalau soal judi online. Karena (judi online) menipu masyarakat. Yang berwajib hanya diam saja. Saya ingin ingatkan bahwa judi di Internet itu penipuan, angin surga, tiba-tiba semuanya (uang) dan harta benda lainnya) akan hilang,” tegas Budi Aryeh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *