Drama Penjemputan Putrinya, Nikita Mirzani Akui Menangis: Aku Manusia

JAKARTA, VIVA – 22024 Pada Kamis, 19 September 2024 sore, proses casting Nikita Mirzan untuk peran putri sulung ini menyedot banyak perhatian publik. Saat mencabut peran tersebut, ia protes dan berteriak histeris, mengatakan bahwa ia diseret secara paksa. Selain itu, saat masuk ke dalam mobil saat prosesi berlangsung, ia meminta bantuan orang-orang di sekitarnya. 

Sementara itu, publik juga menyoroti momen unjuk rasa Nikita Mirzan yang sebenarnya terjadi pada Rabu malam lalu. Mata Nick tampak bengkak dan dia menutupi wajahnya dengan masker. Banyak netizen yang menyaksikan tangisan ibu tiga anak itu. 

Saat ditanya salah satu awak media, Nikita mengaku menangis. Hal ini merupakan hal yang lumrah bagi para ibu ketika berada pada posisinya.

“Ya, menangis itu manusiawi, saya juga manusia,” ujarnya mengutip investigasi pedas yang dibagikan di YouTube. 

Nikita yang diimbau wartawan bersabar mengaku tak lagi paham dengan sikap putrinya. Dia mengatakan putrinya dicuci otak oleh Beidel dan keluarganya untuk menjadi seperti sekarang ini. Namun dia yakin pihak berwenang bisa menangani kasus ini dengan baik. 

“Saya tidak mengerti. Orang-orang dicuci otak dan dicuci otak. “Kita lihat saja nanti, Nicky. Saya jamin bapak dan ibu, Polres Jakarta Selatan akan menangani masalah ini dengan baik dan tepat,” ujarnya.

Sementara itu, Nikita mengaku sempat beberapa kali berbincang dengan Loli. Namun ketika sang putri bertanya apakah dia sudah meminta maaf. Nikki tidak mengungkapkan apa-apa lagi. 

“Sulit, tapi itu benar,” katanya. 

Sementara itu, Nikita memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan nasehat kepada anak-anak di luar. Untuk anak di bawah umur, Nikita Mirzan bilang jangan jatuh cinta dengan anak anjing. Ia juga menekankan agar anak-anak bisa fokus belajar dan mengejar cita-citanya.

“Nah, apa arti pelajaran ini bagi semua remaja, kita boleh menyayangi monyet, tapi kita tidak menyayangi monyet.” – katanya.   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *