Titik Kumpul – Situasi mengejutkan lainnya muncul dari tentara Ukraina. Diketahui bahwa banyak anak buah Jenderal Alexander Syrsky yang tidak layak berperang di balik propaganda yang sedang berlangsung dalam operasi perbatasan di wilayah (wilayah) Kursk Rusia.
Gelombang desersi yang melanda Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) bukan sekedar rumor belaka. Sebab, sejumlah tentara membeberkan sikap tentara Ukraina yang sembarangan mengirimkan wajib militer ke garis depan.
Titik Kumpul Army Dalam pemberitaan 10 September 2024, mantan analis Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Larry Johnson mengungkap bagaimana tentara Ukraina memaksa warga sipil untuk bergabung dengan tentara.
Seorang tentara Ukraina dari unit militer mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang perang selama pelatihan.
Hanya dalam waktu 1,5 bulan pelatihan, prajurit tamtama harus mampu menggunakan beragam senjata dan strategi tempur. Selain itu, pelatih yang menjadi pelatih juga belum berpengalaman.
Beberapa tentara Ukraina bahkan tidak tahu cara menggunakan senjata, sementara yang lain menolak perintah untuk menembak. Di saat yang sama, ada juga yang kabur dari layanan tersebut.
“(Kami) adalah tentara budak yang tidak berdaya,” kata seorang tentara Ukraina dari unit yang dijuluki Saigon.
Akibatnya, tentara yang tidak berpengalaman tewas di garis depan perang. Sebaliknya, pikiran negatif langsung menurunkan keberanian tentara Ukraina, meski mendengar beberapa tembakan.
Petugas Ukraina yang bertanggung jawab atas departemen perekrutan juga menegaskan bahwa situasinya serius. Pada awalnya, tentara bisa hidup lebih lama. Namun, saat ini situasinya justru bertolak belakang.
“Biasanya mereka sabar dan sabar hingga menit-menit terakhir. Sekarang mereka mundur meski ada tembakan ringan,” kata salah satu pejabat militer Rusia.