VIVA – Kekuatan armada Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) di Timur Tengah berkurang, setelah salah satu kapal perangnya rusak di Teluk Oman, Selasa 24 September 2024.
Adalah USNS Big Horn (T-A-O-198) yang dilaporkan rusak. Informasi tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat militer Amerika Serikat yang belum diungkapkan identitasnya.
Kapal perang Amerika tersebut merupakan salah satu Carrier Battle Group USS Abraham Lincoln (CVN-72) yang akan tiba di perairan Timur Tengah pada Agustus 2024.
“Dalam insiden yang sedang diselidiki, sebuah kapal pemasok bahan bakar Angkatan Laut AS mengalami kerusakan saat beroperasi di Timur Tengah,” kata seorang pejabat Angkatan Laut AS seperti dilansir VIVA Military dari Middle East Monitor.
Pejabat militer Amerika juga mengatakan bahwa USNS Big Horn mengalami kerusakan setelah melakukan operasi pengisian bahan bakar untuk beberapa kapal dalam kelompok tersebut.
Rusaknya kapal pengisian bahan bakar menimbulkan masalah baru bagi armada tempur Angkatan Laut AS. Sebab, USNS Big Horn menjadi satu-satunya kapal yang mengisi ulang seluruh unit, termasuk kapal induk USS Abraham Lincoln.
“USNS Big Horn rusak setelah operasi pengisian bahan bakar dan pasokan untuk kapal-kapal Angkatan Laut di daerah tersebut, termasuk kapal induk,” kata seorang pejabat militer AS.
Namun, pejabat tersebut tidak merinci kerusakan apa yang dialami USNS Big Horn. Bahkan lokasi kapal saat hancur.
“Masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai rincian atau penyebab kerusakan. Semua awak kapal Big Horn selamat,” kata pejabat itu.
Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln aktif beroperasi di dan sekitar Teluk Oman. Kelompok ini mempunyai misi untuk menghadapi ancaman yang muncul dari Iran, dan untuk mendukung militer Israel.
Selain itu, armada tempur militer Amerika juga menjadi garda terdepan dalam meredam kekuatan milisi Houthi yang juga didukung Iran dalam memblokir Laut Merah.
