Bandung, VIVA – Presiden Viking Persib Club (VPC) Tobias Ginanjar menjenguk korban kerusuhan pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta. Tobias datang bersama perwakilan pemerintahan dan polisi Persia.
Tobias selaku perwakilan Bobotoh langsung meminta maaf kepada korban. Ia mengatakan, apapun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan.
“Kami hadir sebelumnya dan mewakili teman-teman Bobot untuk meminta maaf secara langsung kepada korban. Kami juga turut bersimpati karena kami juga berpendapat bahwa suatu tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan,” kata Tobias.
Ia pun mengapresiasi Kapolri dan jajarannya yang mampu dengan cepat dan tegas mengendalikan situasi selama pertarungan sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa.
“Kalau begitu aku ingin mengucapkan terima kasih. Saya yakin kami di Bobotoh tidak akan menghalangi proses peradilan karena semua orang sama di mata hukum, artinya kami akan berusaha kooperatif dengan langkah-langkah yang akan diambil polisi. katanya.
Selain itu, Tobias menegaskan akan memberikan hukuman berat jika ada anggota klub Viking Persib yang ikut melakukan pemberontakan.
“Pertama, kami tidak akan menghalangi proses hukum, membelanya, dan memberikan sanksi internal. Dan saya sebagai presiden siap bertanggung jawab karena saya sebagai presiden bisa saja gagal dalam membina keanggotaan,” jelasnya. .
Ia berharap kejadian ini menjadi bahan introspeksi semua pihak, tidak hanya Bobotoh, tapi juga manajemen Persib. Kekacauan tidak akan terulang lagi di pertandingan nanti.
“Semua perlu introspeksi dan jangan sampai hal ini terjadi lagi di kemudian hari,” kata Tobias.
Keributan ini terjadi usai pertandingan usai. Ratusan Boboth dari Stand Selatan masuk ke lapangan dan menyerang beberapa wasit yang sedang bertugas.
Tak hanya itu, suporter juga merusak perlengkapan stadion seperti kursi dan pagar pembatas. Akibat kejadian ini, 21 orang mengalami luka-luka dan memerlukan perawatan.
