Diet Protein Tanpa Nasi Bikin Kurus? Jawaban Mengejutkan dari Dokter Tirta

Jakarta, VIVA – Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Namun tidak sedikit dari kita, terutama para pelaku diet, yang memilih untuk tidak makan nasi. Alasan mengapa nasi menjadi gemuk adalah banyaknya gula yang dikandungnya. 

Jadi pelaku diet harus mengurangi nasi karena nasi menyebabkan gemuk? Dalam hal ini, Dr. Tirtha mengaku bingung dengan kabar nasi bikin gemuk. 

Katanya junk food bisa menyebabkan gemuk, tapi hanya jika dimakan banyak. 

“Saya bingung dengan berita ini. Setelah makan nasi, jika Anda mengonsumsi semua kalori dalam satu hari, berat badan Anda mungkin bertambah. “Jadi yang terpenting dalam sehari bukanlah berasnya, tapi jumlah makanan yang dikumpulkan dalam sehari ditambah banyaknya kegiatan,” ujarnya dalam video yang diunggah ke akun TikTok @glimpse. 

Lebih lanjut pemirsa tersebut menjelaskan bahwa jika Anda mengonsumsi banyak energi tanpa berolahraga, tentu kelebihan energi tersebut akan menumpuk di perut dan berujung pada lemak. 

“Jika Anda makan terlalu banyak dan tidak berolahraga, kelebihan makanan akan disimpan di perut atau lemak sehingga menyebabkan obesitas. “Jadi beras tidak bisa disalahkan,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Tirtha punya jawabannya sendiri. Dia menjelaskan, hal itu tergantung pada tindakan orang tersebut. Jika mereka adalah pelari jarak jauh, sebaiknya mereka juga tidak menghilangkan nasi, apalagi 7 hari sebelum lomba dimulai. 

“Maju (tergantung) kalau waktu istirahat. Kalau ada yang lari jarak jauh, bagaimana bisa tidak makan nasi? Pelari jarak jauh harus membakar karbohidrat di hari ke 7 untuk menyimpannya di glikogen, gula otot. Jadi saat dia lari ultra, beratnya 60 pon. lari, 80 pon gula otot pertama masuk. “Glikogen perlu diisi dengan karbohidrat di D-7 untuk menyimpan gula di otot,” katanya.

Dr. Menurut Tirtha, gula sendiri tidak baik dan tidak buruk bagi orang yang malas berolahraga. Namun tidak bagi mereka yang berprofesi sebagai atlet atau bekerja di pekerjaan ekstrim. 

“Makanya gula tidak baik atau buruk bagi orang kurus. Tapi bagi atlet aktif, gula itu penting. Tapi kalau dikonsumsi setiap hari dalam batasan yang ada saat ini,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *