Langkah Kecil, Semangat Besar, Penyintas Stroke dalam CFD

Jakarta, VIVA – Minggu, 29 September 2024 merupakan hari istimewa bagi para sahabat penyandang disabilitas penyintas stroke yang tergabung dalam PPSI (Persatuan Penyintas Stroke Indonesia). Dalam kegiatan “Health Week” tersebut, mereka berbagi keceriaan mengikuti Car Free Day (CFD) di Jakarta.

Bertemakan “Terapi Hati Bahagia”, acara ini mengajak peserta untuk merasakan kenyamanan fasilitas umum Jakarta seperti MRT dan TransJakarta. Scroll terus ya?

Teman-teman difabel di Jakarta Selatan akan menggunakan MRT untuk transportasi, sedangkan di Jakarta Pusat, Utara, Timur, dan Barat akan menggunakan layanan TransJakarta. Tim PPSI didampingi relawan Alumi Ictus Pondok Indah serta petugas MRT yang siap membantu.

“Dua jempol untuk MRT. Namun kami berharap kedepannya MRT bisa memberikan tarif khusus untuk lansia dan difabel. Saat ini kami masih membayar biayanya,” kata salah satu peserta.

Dalam kegiatan ini salah satu peserta yaitu Ny. Juju, seorang penyintas stroke, berbagi pengalamannya. Kegembiraan dan kebahagiaan tampak jelas di wajah para peserta.

“Saya dan suami baru pertama kali naik MRT. Pengalaman ini tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup,” ujarnya dengan wajah bahagia. 

Selain itu, Ibu Rosa salah satu pendiri PPSI juga menyampaikan rasa terima kasih dan kepuasannya atas kelanjutan kegiatan ini.

“Saya tidak punya kemewahan itu, tapi saya berusaha melayani teman-teman saya sebaik mungkin,” jelasnya.

Bersama suaminya, Phillips Gunawan, yang juga merupakan penderita stroke dan sudah pensiun, Ny. Rosa aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menyemangati dan mendukung para penyintas stroke.

“Kegiatan ini membuat hati senang. Rata-rata kami berkumpul sebulan sekali. Sungguh luar biasa rasanya ketika bisa bertemu bersama, rasa keterasingan hilang, dan perlahan-lahan berusaha saling berintegrasi selama bekerja,” imbuhnya.

Menurutnya, ada perbedaan besar antara “sembuh” dan “sehat”.

“Pemulihan artinya bisa kembali bekerja dengan tangan dan kaki, tapi sehat itu ketika tangan dan kaki belum berfungsi penuh, tapi sehat jasmani dan rohani,” ujarnya.

Meskipun dia merasa hal itu sulit dalam banyak hal, Ny. Rosa tetap senang dengan dukungan tersebut. Ia juga berharap kedepannya ada donatur yang bisa membantu.

“Jujur saya merasa agak kesulitan. Tapi kasihan teman-teman, mereka butuh ketenangan hati. Saya coba sisihkan sedikit uang kita, terus. Apa gunanya menabung untuk masa pensiun,” katanya. katanya. 

Saat ini, diperkirakan terdapat 4.000 anggota PPSI di Indonesia, dan 500 di antaranya merupakan anggota di Jakarta saja. Selain sebagai ajang berkumpul, kegiatan “Jalan Sehat” ini juga merupakan kampanye kesadaran stroke yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengobatan stroke dimulai dari hal kecil.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *