Pasukan Elite Iran, Dalang di Balik Serangan Ratusan Rudal ke Israel

Titik Kumpul – Israel kembali menjadi sasaran serangan militer besar-besaran Iran pada Selasa 2 Oktober 2024. Ratusan roket menghantam sejumlah wilayah di Negev dan Tel Aviv sehingga menimbulkan sejumlah korban luka dan korban jiwa.

Menurut laporan yang dilansir Titik Kumpul Military dari Galei Tzahal (Radio Tentara Israel), serangan ini diyakini merupakan respon Iran sebagai pemimpin proxy Timur Tengah atas terbunuhnya pejabatnya, pejabat senior Hamas dan Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencatat 180 rudal Iran menghantam wilayahnya. Jumlah tersebut merupakan revisi dari pernyataan IDF sebelumnya yang menyebutkan serangan sebanyak 200 roket.

Sementara itu, dalam laporan lain yang dikutip Titik Kumpul Military oleh Yehdioth Ahronoth, militer Israel telah memerintahkan warga sipil yang tinggal di bagian selatan dan tengah negara itu untuk segera mengungsi.

“Segera masuk ke kawasan lindung dan tetap di sana sampai instruksi lebih lanjut diberikan,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.

Tiga warga sipil di kota Tel Aviv terluka akibat serangan roket tersebut. Pada saat yang sama, sebuah bangunan di bagian utara kawasan itu juga mengalami kerusakan parah.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan, pihaknya berhasil mencegat dan menembak jatuh sejumlah rudal Iran. 

Hagar bahkan meyakinkan tidak akan ada ancaman lebih lanjut dari Iran dan mengajak warga meninggalkan negaranya dengan selamat.

“Beberapa rudal Iran telah dicegat dan tidak ada ancaman lebih lanjut,” kata Hagari seperti dikutip Titik Kumpul Military dari kantor berita Turki, Anadolu Agency.

Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengumumkan pengerahan sekitar 13.000 sukarelawan darurat, yang akan dikerahkan untuk mengevakuasi dan membantu para korban serangan tersebut.

Serangan ini diprakarsai dan dikendalikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan merupakan kedua kalinya menargetkan wilayah Israel. Sebelumnya, rezim Ayatollah Khamenei juga menyerang Israel pada April 2024.

Kali ini IRGC bereaksi atas tewasnya salah satu pemimpinnya, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, akibat serangan Israel di Beirut pada 27 September 2024. 

Nilforoushan tewas bersama Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang juga berada di lokasi serangan Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *