Mengerikan, Imbauan Jangan Biarkan Anak ke Toilet Umum Sendirian Viral di Medsos

Jakarta, VIVA – Imbauan “Jangan biarkan anak ke toilet umum sendirian” menjadi sorotan media sosial (medsos) selama beberapa bulan terakhir.

Tips ini viral setelah diunggah pada 12 Juli 2024 oleh seorang netizen bernama Lulu Simamora melalui akun Instagram pribadinya @luluisqisimamora. “Semandiri apapun anak Anda, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan lakukan itu,” tulis cerita di postingan tersebut.

Hingga Kamis, 3 Oktober 2024, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 14,4 juta kali hingga membuat para orang tua khawatir terhadap anaknya.

Dalam unggahan tersebut, Lulu menuliskan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya ke kamar mandi. Karena anak tersebut perempuan, maka sang ayah tidak pergi ke toilet bersama putrinya. Dua menit kemudian, istrinya mengikutinya ke kamar mandi.

Namun pasangan suami istri tersebut terkejut karena putrinya tidak ada di toilet. Kemudian keduanya melaporkan hilangnya anak tersebut ke polisi. Berdasarkan penyelidikan polisi, putrinya ditemukan telah meninggal. Mayatnya ditemukan di selokan di desa.

Setelah diselidiki, ternyata putri mereka tidak sengaja masuk ke toilet pria. Di toilet pria, korban dibunuh oleh seorang pria yang kemudian memasukkan tubuhnya ke dalam ransel untuk dibuang di ruang bawah tanah. Usai kejadian, orang tua korban mengaku menyesal meninggalkan anaknya sendirian di toilet umum.

Meski ceritanya berlatar di Negeri Sakura, unggahan Lulu Simamora di media sosial berhasil menyita perhatian bangsa. Banyak negara yang mengklaim bahwa mereka memiliki pengalaman serupa dengan cerita di atas.

Misalnya, pemilik akun @yasmin0189_ mengatakan di kolom komentar bahwa dia melihat seorang pria tak dikenal mengawasi seorang anak kecil saat dia pergi ke toilet umum. Dia ragu-ragu, lalu memperhatikan gerak-gerik pria itu.

“Awalnya aku mengira itu ayahnya, tapi saat aku melihat sekeliling, dia bertingkah aneh. Aku langsung mengikutinya, padahal aku bukan ibunya, aku seperti sudah selesai, tunggu bu, tunggu.

“Setelah itu bapak langsung berangkat. Memang benar kecurigaanku membuatku marah, karena aku juga takut. Ketika saya keluar, saya membawanya ke orang tuanya dan saya bercerita tentang apa yang terjadi di toilet ibunya, sampai dia memeluk anaknya sambil gemetar dan menangis.”

Hal senada juga diungkapkan pemilik @thriftshopupetz. Di kolom komentar, ia menceritakan pengalaman menyakitkan anaknya yang dianiaya secara seksual oleh pria tak dikenal di toilet umum.

“Bener banget, aku di posisi itu. Anakku yang umur 7 tahun pergi ke toilet SPBU sendirian saat aku sedang mengisi bensin. Anakku kembali sambil menangis.” Katanya ada laki-laki (yang sensitif). bagian ) ambil,” tulis akun tersebut.

Menurut keterangan lain, setelah memeriksa rekaman kamera, terdakwa menarik korban ke dalam toilet, namun korban melawan dengan menggigit tangan terdakwa.  

“Penyerang memakai helm dan masker sehingga wajahnya tidak terlihat. Hal utama adalah berhati-hati. Ia menulis di akun @thriftshopupetz: “Kejadian ini membuatku menyesal seumur hidupku.”  

Selain banyak orang yang membagikan pengalamannya, kami juga menjumpai banyak orang yang selalu waspada di kolom komentar.

“Jangan biarkan anak Anda pergi ke toilet sendirian, meskipun ia masih kecil. Aku selalu pergi bersamamu apapun keadaannya. Aku berdiri di depan pintu toilet. “Kita tidak boleh cuek sedikitpun,” komentar salah satu warganet.

“Dalam perjalanan. Untuk kita semua. Jika Anda berada di toilet dan ada anak kecil masuk. Dan kami akan membantu Anda menemukannya, sehingga Anda tidak melewatkan apa pun. Kami tidak tahu apakah itu benar atau tidak.” bukan.” Itu tugas kita, tapi sebagai masyarakat kita harus melindungi dan membantu satu sama lain. “Kita tidak akan rugi apa-apa karena suatu hari orang lain bisa membantu anak-anak kita,” tulis negara lain.

Salah satu netizen berkomentar: “Kita harus saling menjaga. Jika kita melihat anak kecil pergi ke toilet sendirian, setidaknya pastikan dia ikut dengan kita saat beraktivitas dan bukan bersama orang tuanya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *