Jakarta, Titik Kumpul – Sejarah memutarbalikkan TNI yang masih memegang peranan penting dan penting di negeri ini menarik untuk dibahas. TNI selalu terlibat dalam perubahan besar di Indonesia, antara lain mulai dari perlawanan terhadap kolonialisme, mempertahankan kemerdekaan, memerangi berbagai kelompok teroris, mengawasi perubahan yang terpisah dari kepolisian nasional, dan mereformasi sistem ketenagakerjaan. hukum. Nomor 34 Tahun 2004 bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), setelah enam tahun berganti.
Namun satu hal yang tidak berubah adalah komitmen TNI untuk selalu menjadi garda depan dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia yang keberagaman dan keberagamannya merupakan anugerah Tuhan. Bagian penting lainnya adalah konsistensi TNI terjamin dengan tetap menjaga gagasan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan yang kuat dan kuat dalam kehidupan bernegara dan berpemerintahan.
TNI Lero
TNI terus melakukan inovasi. TNI saat ini rata-rata dipimpin oleh orang-orang kelahiran tahun 1990-an antara tahun 1967 hingga 1980. Hal ini menunjukkan telah terjadi pergantian di TNI yang perwiranya ada generasi X dan Y. Jika seluruh perjalanan direncanakan. kembali ke front office dan manajemen menengah, lalu mereka adalah Milenial dan Generasi Z.
Proses reformasi ini penting karena masa hidup TNI dibatasi oleh masa pensiun. Namun yang terpenting adalah perubahan perilaku pengurus dan tindakan para prajurit yang memimpin TNI. Laju globalisasi menuntut seluruh prajurit TNI untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi terhadap perubahan yang tidak dapat dihentikan ini. Namun tradisi dasar militer tetap harus dijaga dan diikuti.
Konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti perang antara Rusia dan Ukraina, konflik di Laut Cina Selatan, serta konflik antara Israel dengan beberapa kelompok teroris dan negara-negara di Timur Tengah telah menimbulkan konflik internasional yang berdampak pada ketidakstabilan perekonomian, kekurangan sumber daya manusia, dan kurangnya sumber daya manusia. energi. dan ketersediaan pangan. Menyikapi hal tersebut, TNI selalu mengacu pada kebijakan pemerintah dan mengikuti segala tindakan pemerintah.
TNI dan alutsista harus terus diperkuat untuk meningkatkan kepercayaan diri bangsa Indonesia dan memberikan efek jera bagi negara lain yang ingin melemahkan kedaulatan bangsa Indonesia.
Memberikan kepercayaan masyarakat
Kajian yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih sangat tinggi. Keyakinan masyarakat tersebut tentu menjadi alasan perlawanan terhadap TNI dan upayanya ikut serta dalam pembangunan bangsa. Kehadiran TNI di tengah masyarakat dalam berbagai situasi sangat mungkin menjadi faktor penting dalam kepercayaan masyarakat terhadap TNI.
Tingginya kepercayaan tersebut tidak hanya menjadi sebuah kebanggaan, namun juga menjadi tantangan bagi TNI untuk terus berbenah diri, memperbaiki kesalahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kualitas pelayanan. TNI juga harus lebih profesional dalam membangun kemampuannya agar siap menghadapi ancaman global yang penuh ketidakpastian. Hubungan TNI dengan rakyat akan selalu diperkuat karena sesungguhnya TNI adalah “anak hidup” rakyat, yang berasal dari rakyat, mengabdi pada rakyat, dan akhirnya kembali kepada rakyat setelah masa baktinya selesai. .
Manajemen manajemen perubahan
Yang bagus pasca pemilu 2024 adalah informasi khusus untuk TNI. Kematangan demokrasi masyarakat menjadi salah satu kunci penting menuju pemilu 2024 dan harus terus berlanjut hingga terjadi pergantian kepemimpinan negara yang tinggal menghitung hari. .
Peringatan HUT TNI ke-79 pada 5 Oktober 2024 di Silang Monas juga menunjukkan kesiapan TNI dalam menghadapi pergantian Presiden RI Joko Widodo dan kiprah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Pergantian kepemimpinan di Indonesia harus bebas dari kekacauan dan intrik-intrik yang mengganggu keasyikan negara yang tercipta selama ini. Bagi TNI, peralihan kepemimpinan negara tanpa kisruh merupakan momen yang patut disikapi dengan baik dan patut menjadi contoh tradisi demokrasi dan budaya masyarakat Indonesia yang cinta damai.
Tantangan saat ini bagi TNI
Pasal 7b Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI secara spesifik menguraikan operasinya dalam dua kategori, yaitu operasi militer (OMP) dan operasi militer selain pertempuran (OMSP). Namun dalam pelaksanaannya, TNI belum mampu melaksanakan tugas tersebut secara penuh dan independen. Belum adanya aturan yang jelas mengenai penggunaan setiap tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7b menyebabkan pengerahan pasukan TNI pada setiap operasi OMSP yang sedang berlangsung belum ditetapkan oleh kebijakan anggaran yang jelas.
Hingga saat ini TNI selalu hadir untuk menyelesaikan permasalahan negara. Kehadiran TNI yang mendesak merupakan panggilan dan tanggung jawab moral untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat sekitar. Namun, ketiadaan payung hukum seringkali menjadi kendala keberhasilan proyek tersebut karena berdampak pada kurangnya dukungan APBN. Hal ini dilakukan hampir pada semua kegiatan yang diatur dalam Pasal 7b UU TNI, kecuali pekerjaan perlindungan presiden dan wakil presiden yang dilakukan oleh Pak Paspampres. Oleh karena itu, menjadi tugas dan tanggung jawab aparat hukum TNI untuk menjelaskan seluruh tugas pokok TNI, khususnya tugas OMSP, dan aturan pengoperasiannya.
Permasalahan lain yang dihadapi TNI di sini adalah pengembangan peralatan keamanan TNI. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya modernisasi militer untuk menjadikan TNI sebagai kekuatan militer terbesar di kawasan Asia. Modernisasi alutsista harus didukung dengan penguatan dan peningkatan industri keamanan dalam negeri. Konsep pertahanan cerdas yang berfokus pada penggunaan teknologi terkini, termasuk penggunaan Drone, kecerdasan buatan, dan penguatan operasi siber, sangat penting untuk memperkuat TNI dalam menghadapi ancaman di masa depan.
Akhir kata, kita semua berharap pada HUT ke-79 tahun 2024 ini, TNI maju dan bersama-sama rakyat memimpin kepemimpinan nasional Indonesia yang tinggi berturut-turut.
Salam kepada TNI
Oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Mohamad Hasan