Masalah Organ Intim, Keputihan Hingga Disfungsi Ereksi Ternyata Bisa Diatasi dengan Mudah

JAKARTA, LIVE – Salah satu masalah yang berkaitan dengan organ intim pada pria dan wanita, seperti masalah keputihan, bau tidak sedap, dan masalah elastisitas pada area kemaluan wanita. 

Setelah melahirkan atau seiring bertambahnya usia, otot-otot di sekitar alat kelamin wanita menjadi melemah. Namun hal ini tidak selamanya bersifat permanen karena otot elastis di area kewanitaan bisa meregang dan kembali ke bentuk semula. Gulir untuk melihat detail lengkapnya dan keluarlah!

Saat melahirkan normal, otot-otot di daerah genital wanita meregang. Bentuknya yang memanjang ini lambat laun akan mengecil. Setelah melahirkan, otot-otot di daerah kewanitaan tidak akan terasa sama seperti sebelumnya dan mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.

Begitu pula dengan pria yang mengalami disfungsi ereksi. Bagi pria, sering mengalami masalah ereksi bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. 

Namun, jika disfungsi ereksi terus berlanjut, hal itu dapat menyebabkan stres, memengaruhi kepercayaan diri, dan berujung pada masalah hubungan. Jadi apakah ada solusinya?

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan perawatan V-Ning untuk wanita dan P-Rejuvenation untuk pria, jelas Dr. Riani Loretta dari Q Derma.

“Pengobatan V-Ning bisa mengobati Ny. V yang tidak sesak, atau keputihan atau jamur yang menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu juga dapat mencerahkan dan menghilangkan bulu area kewanitaan secara permanen, kata dr Riani dalam keterangannya, Minggu, 6 Oktober 2024. 

Sedangkan pria penderita disfungsi ereksi bisa mengatasinya dengan terapi gelombang kejut. Perawatan non-invasif ini menggunakan gelombang kejut untuk meningkatkan aliran darah dan fungsi ereksi. Prosedur ini diharapkan dapat membantu memulihkan dan meningkatkan rasa percaya diri.

“Prosedur perawatan intimnya sendiri tersedia di Q Derma Clinic. Banyak wanita mengalami perubahan pada area kewanitaan setelah melahirkan atau seiring bertambahnya usia. “Kita bisa membantu melewati ini dengan menjaga dan menjaganya,” ujarnya.

Namun, dr Riani mengingatkan, V-Ning tidak bisa dilakukan pada wanita yang sedang hamil, sedang menstruasi, atau memiliki penyakit menular. Perawatan juga dianjurkan 6 hingga 9 bulan setelah melahirkan.

“Sebelum melakukan perawatan ketat, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter,” kata dr Ryan Loretta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *