Pengusaha Perempuan Punya Peluang Besar di Sektor UMKM, Ini 3 Strategi yang Bisa Diterapkan

Jakarta, VIVA – Emansipasi perempuan kini memberikan banyak keberanian bagi perempuan untuk menjadi pebisnis. Namun, bukan berarti mereka tidak menghadapi tantangan.

Amalia Belmitsa, ketua panitia dan ABC Vol. 1 mengatakan tantangan yang dihadapi banyak pengusaha perempuan terutama terkait dengan akses terhadap modal. Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Dalam diskusi ABC: A Business Conversation Vol 1 yang diadakan oleh BPP HIPMI Banom Womenpreneur, “Akses permodalan sangat penting ketika sebuah usaha sedang berkembang. Namun permasalahan ini berbeda pada perempuan dibandingkan laki-laki,” ujarnya.

Menurutnya, teknologi keuangan menawarkan solusi pembiayaan yang membantu meningkatkan nilai usaha perempuan. 

“Bahkan, Badan Pusat Statistik (CBS) memperkirakan kontribusi ekonomi dari bisnis milik perempuan bisa mencapai $135 miliar pada tahun 2025,” kata Amalia.

Dalam diskusi dengan 50 perempuan pengusaha, Pandu Syahrir, Perempuan Pengusaha BPP HIPMI, Presiden Asosiasi Financial Technology (AFTECH), menguraikan tiga strategi utama untuk mengembangkan produk dan layanan yang kompetitif di pasar. 

Pertama, pentingnya menawarkan produk atau jasa yang benar-benar dibutuhkan (harus dimiliki) pelanggan. Kedua, daya saing melalui inovasi teknologi dalam kondisi transformasi digital yang pesat. Ketiga, pengusaha harus bijak dalam memilih portofolio bisnis yang risikonya mudah dikelola, terutama dari segi peraturan perundang-undangan.

“Khususnya peluang bagi perempuan pengusaha di sektor usaha kecil dan menengah sangat luas. Jangan takut untuk bermimpi besar dan membawa bisnis Anda mendunia. “Kuncinya adalah diferensiasi produk melalui inovasi dan nilai jual unik yang kuat,” kata Pandu.

Managing Director OCS Indonesia Johannes Jeffrey Johari menekankan pentingnya strategi bisnis yang mudah beradaptasi dan fleksibel sesuai dengan dinamika pasar dan kebutuhan pelanggan.

“Teknologi adalah kunci untuk menjaga kualitas layanan yang tinggi. Dengan teknologi, pengusaha dapat mendiversifikasi dan menyederhanakan bisnisnya. Namun yang lebih penting adalah kemampuan para pemimpin bisnis untuk terus beradaptasi bahkan dalam kondisi pasar yang bergejolak,” kata Jeffrey.

Sementara itu, Ketua Persatuan Perempuan BPP HIPMI Banom, Melissa Hamed menjelaskan, sejak berdiri pada Desember 2023, Persatuan Perempuan BPP HIPMI Banom telah menghimpun lebih dari 300 perempuan pengusaha. ABC Forum didedikasikan untuk memperkuat jaringan, memberikan edukasi terkait pengembangan usaha dan membuka akses permodalan.

“Visi kami adalah menjadi katalis bagi kewirausahaan perempuan, membantu mereka mengembangkan potensi bisnis mereka melalui jaringan, pendidikan, dan akses terhadap modal.” ABC: Business Conversation merupakan langkah konkrit yang kami lakukan untuk mendukung visi tersebut,” kata Melissa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *