Jakarta, VIVA – Isabella Fawzi, anak sulung dari pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque, mengungkapkan perasaan kebingungan dan kesedihan yang diliputinya selama sebulan terakhir sebelum kematian ibunya, Marissa Haque.
Bella, begitu ia disapa, awalnya tidak mampu mengenali emosinya yang kacau. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa perasaan tersebut merupakan firasat bahwa ibunya akan meninggalkannya selamanya. Pindah.
“Aku juga sempat bad mood selama sebulan sebelum ibuku meninggal. Aku tidak tahu caranya, ‘Oh, ternyata aku mau keluar’, tapi sebelum kejadian itu aku tidak mengerti apa, Ucap Isabella Fawzi saat ditemui di kediamannya di kawasan itu.
Awalnya, Bella mengira perubahan suasana hatinya hanyalah gejala mendekati menstruasinya. Namun, selama sebulan itu ia terus merasa resah dan gelisah.
Jawaban atas ketakutan tersebut akhirnya terungkap saat Marissa Haque menghembuskan nafas terakhir. Meski demikian, Bella mengaku perasaan tersebut bukan berarti ia siap menerima kepergian ibunya.
“Saat kejadian itu terjadi, aku sadar, ‘Oh, itu pertanda kenapa aku selalu bad mood.’
Isabella pun bercerita tentang kondisi terakhir ibunya sebelum meninggal. Menurutnya, Marissa bahagia di hari-hari terakhirnya meski kesehatannya sedang menurun.
“Saya lihat ibunya sangat senang, meski sedang sakit dan masuk angin. Lalu mereka memberinya infus karena dehidrasi dan suhu tubuh rendah,” ujarnya.
FYI, Marissa Haque meninggal dunia Rabu dini hari (2/10/2024). Kepergian Marissa terjadi secara mendadak usai membaca Alquran.
Kabar duka ini memberikan pukulan telak bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama sang suami, Ikango Fawzi yang harus menghadapi kepergian istrinya yang mendadak.
