6 Persen Bayi Lahir dengan Kelainan Bawaan, Ibu Bisa Kurangi Risikonya dengan Cara Ini

JAKARTA, VIVA – Kelainan bawaan pada anak merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 5-6 persen anak di Indonesia setiap tahunnya lahir dengan kelainan bawaan ringan dan berat.

Kelainan bawaan pada anak adalah kondisi medis yang muncul sejak lahir atau terjadi pada masa perkembangan janin di dalam kandungan. Kelainan ini mempengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh. Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Hadrian, Ketua Bulan Bedah Anak Nasional sekaligus Wakil Ketua Persatuan Bedah Anak Indonesia (PERBANI)-1, Dr. Leecarlo Millano, SpBA, Subsp.D.A.(K), mengatakan banyak dari gangguan ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak jika tidak ditangani tepat waktu. 

Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat dan akurat. Deteksi dini juga dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup anak yang lahir dengan kelainan bawaan, kata dr. Minggu, 6 Oktober 2024 38 poin serentak se-Indonesia Lecarlo Milano pada seminar rekognisi.

Liccardo juga mengatakan, ia melihat masih banyak orang tua yang belum memahami kondisi kelainan kongenital pada anak dan cara penanganannya. 

“Ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga masa depan anak-anak kita.” “Kami ingin setiap anak yang lahir dengan cacat lahir mendapat kesempatan tumbuh sehat dan mencapai potensi maksimalnya,” ujarnya.

Kelainan bawaan sangat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh. Beberapa contoh umum kelainan bawaan adalah kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, spina bifida (kelainan tulang belakang), dan sindrom Down. 

Penyebab kelainan bawaan sangat kompleks dan seringkali melibatkan kombinasi beberapa faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan lainnya. 

Kelainan bawaan biasanya didiagnosis selama kehamilan melalui USG, tes darah, atau amniosentesis. Perawatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gangguan dan mencakup pembedahan, terapi, pengobatan, dan dukungan. 

Meski tidak semua kelainan bawaan dapat dicegah, namun ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain konseling prenatal, asupan asam folat sebelum dan selama kehamilan, serta menghindari faktor risiko seperti paparan zat berbahaya, infeksi, dan gaya hidup tidak sehat. kehamilan

Keberhasilan pengobatan kelainan bawaan tidak hanya ditentukan oleh intervensi bedah, tetapi juga oleh dukungan berbagai profesi medis. Oleh karena itu, dalam seminar ini selain dokter spesialis bedah anak yang tergabung dalam Perbani, turut serta pula 180 dokter, dokter anak yang memberikan wawasan mengenai kondisi kesehatan umum anak dengan kelainan bawaan, serta dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Berbagi informasi mengenai deteksi dini kelainan bawaan pada masa kehamilan.

Selain itu, perawat ahli yang berpengalaman dalam perawatan bedah anak juga memberikan pandangan tentang pentingnya peran perawatan pasca operasi dan bagaimana keluarga dapat mendukung anak selama proses pemulihan.

Konferensi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelainan bawaan pada anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *