Viral Video Ibu Hamil Terima Sembako Tanpa Telur, Suami Klarifikasi dan Minta Maaf

Bandung, VIVA –  Sebuah video yang memperlihatkan momen seorang ibu hamil menerima bantuan sembako di Desa Citeureup, Kabupaten Bandung, mendadak viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat Kader Pendampingan Kesejahteraan Keluarga (PKK) membagikan satu kantong plastik berisi sembako kepada seorang ibu hamil di acara pembagian bantuan pangan.

Momen menarik yang menjadi perdebatan publik terjadi ketika seorang kader PKK meminta seorang ibu hamil untuk berfoto sambil memegang beberapa butir telur. Namun setelah pemotretan selesai, sel telur ibu hamil tersebut dikembalikan kepada anggota PKK. Sedangkan calon ibu hanya membawa pulang sekantong sembako tanpa telur. 

Komentar warganet mulai membanjiri unggahan video tersebut, banyak yang merasa kaget dan menyayangkan keadaan yang dirasa salah.

Berdasarkan informasi yang terdapat dalam video, bantuan tersebut merupakan bagian dari program penyaluran bantuan pangan untuk ibu hamil dan pencari nafkah yang berlangsung di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot.

Bendera yang dipasang di lokasi tersebut bertuliskan bahwa program ini dilaksanakan dengan anggaran tahun 2024, sehingga menegaskan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan anak.

Setelah videonya viral dan mendapat banyak reaksi di media sosial, pengunggah video tersebut akhirnya memberikan informasi mengenai kejadian tersebut.

Pria yang dikenal Oki mengatakan, ada kesalahpahaman soal pembagian telur dalam paket bantuan. Ia meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi sehingga menyebabkan masyarakat mendengar kesalahpahaman dan mengucapkan kata-kata kotor.

Dalam keterangan Instagramnya @lambeturah pada Kamis 9 Oktober 2024, Oki menyatakan paket bantuan yang diterima istrinya lengkap dengan telur.

“Saya ingin menjelaskan bahwa bantuan yang kita terima untuk ibu hamil itu termasuk ovum, tapi ovum inilah yang menjadi bingkai yang menyatukan kita pada awalnya,” ujarnya.

Oki pun meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa terganggu dengan keributan yang terjadi akibat video tersebut. Kesalahpahaman ini diharapkan dapat segera diperbaiki dan tidak menjadi masalah lagi di masyarakat.

“Saya meminta maaf kepada pemerintah Kota Citeureup dan pihak terkait atas kesalahpahaman ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *