Titik Kumpul – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) merupakan pabrikan baru yang akan mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2020 untuk penjualan dari pabrik ke dealer.
Dulu mobil Hyundai dijual di Indonesia melalui distributor yang dikuasai Bambang Soeharto, dan akhirnya resmi hadir dengan investasi besar.
Hyundai Motor Company telah mengucurkan dana baru sebesar $1,55 miliar atau Rp 24,1 triliun untuk membangun pusat manufaktur pertamanya di ASEAN yang didirikan pada tahun 2019 di Kota Deltamas, Bekasi.
Perusahaan yang menjalankan pabriknya dipisahkan dengan nama PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Lahan berdiri seluas 77,6 ha dan produksi massal akan dimulai pada tahun 2021, dengan kapasitas tahunan sebesar 150 ribu.
Pabrik tersebut menargetkan kapasitas produksi 250.000 unit per tahun, dengan Hyundai Creta menjadi produk pertama yang diproduksi secara lokal, disusul Stargazer serta mobil listrik Ioniq 5, Ioniq 5 N, dan All New Kona Electric.
Di awal peluncurannya, brand berlogo H miring ini sempat menjadi sorotan, selain investasi yang besar, brand asal Korea Selatan tersebut menjadi yang pertama di Tanah Air yang memproduksi mobil listrik melalui Ioniq 5.
RI kini sudah hampir menginjak usia 4 tahun dan mengalami pasang surut penjualan. Apalagi tahun ini, meski daya beli masyarakat sedang menurun, Hyundai Motor Company mengganti kapten atau pimpinan HMID.
Mulai Senin 2024 Pada 14 Oktober mendatang, Woojune Cha akan menggantikan Jun Lee sebagai Presiden Direktur PT HMID yang pernah memimpin bisnis penjualan Hyundai di RI dan meluncurkan beberapa produk baru.
“Hyundai telah berkembang pesat selama empat tahun terakhir, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain kunci di industri otomotif Indonesia,” kata Ju Hun Lee, dikutip dalam keterangannya, 2024. Selasa, 15 Oktober.
Menurutnya, kepemimpinan Woojune Cha berperan penting dalam menjadikan merek tersebut sebagai pemimpin elektrifikasi di Tanah Air.
“Saya berharap dapat melanjutkan langkah besar ini dan berkontribusi terhadap kesuksesan Hyundai di masa depan,” kata mantan kepala Grup Strategi Bisnis Baru Hyundai Motor Asia Pasifik ini.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil Hyundai ke konsumen melalui pengecer atau dealer akan meningkat mulai tahun 2024. bulan Januari sampai Oktober berjumlah 17.441 unit.
Dengan pencapaian tersebut, Hyundai menempati peringkat ke-9 dalam 10 bulan daftar merek mobil terlaris di Indonesia dengan pangsa pasar 2,7 persen.
Sementara di sisi grosir, diler Hyundai berhasil menjual 17.164 mobil dari pabriknya selama periode tersebut.
Pada periode tersebut, penjualan yang mereka catat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, hal serupa juga dialami semua merek. Sebab daya beli masyarakat mengalami penurunan pada tahun ini.
Pada tahun 2023 Produsen mobil berusia 10 bulan berlogo H miring itu mencatatkan penjualan pabrik sebanyak 26.505 unit, menduduki peringkat ke-6 pabrikan terlaris.
Kemudian dari sisi penjualan ritel, penjualan mobil Hyundai ke konsumen berjumlah 26.818 unit, artinya turun hingga 34 persen dibandingkan capaian tahun ini.