Kisah Diana Cristiana Dacosta Ati, Pejuang Pendidikan di Pelosok Papua Selatan

Papua, Titik Kumpul – Diana Christiana Dacosta Ati adalah sosok inspiratif yang berdedikasi dalam meningkatkan pendidikan di daerah terpencil di Papua bagian selatan.

Sebagai penerima Penghargaan Apresiasi SATU Indonesia 2023 dari Astra di bidang pendidikan, Diana merupakan simbol keikhlasan dan dedikasi dalam memperjuangkan pendidikan di daerah sulit penuh tantangan.

Terhitung pada tahun 2018, Diana memutuskan menjadi guru mobilisasi di daerah terpencil di Kampung Ati, Kabupaten Mapi, Papua Selatan. Pendidikan bukanlah prioritas bagi banyak anak di desa berpenduduk sekitar 200 keluarga ini.

Banyak anak yang tidak bersekolah karena harus membantu orang tuanya mencari makan di hutan. Situasi ini diperburuk oleh terbatasnya staf pengajar, jarangnya guru dari luar hadir, dan proses belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan sebelum kedatangan Diana.

Diana kemudian ditugaskan di Sekolah Dasar Negeri Athi, satu-satunya sekolah di desa tersebut. Sekolah ini hanya memiliki tiga ruang kelas dengan fasilitas yang sangat minim. Terbatasnya jumlah meja dan bangku membuat siswa harus duduk di lantai selama proses pembelajaran.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat Diana untuk menanamkan nilai-nilai membaca, menulis, berhitung, dan nasionalisme pada anak.

Ketika Diana pertama kali tiba, situasi pendidikannya sangat memprihatinkan. Faktanya, siswa kelas 6 pun tidak bisa membaca. Namun kedatangan Diana dan kedua sahabatnya membawa perubahan besar. Mereka berhasil memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak desa Ati, dan sedikit demi sedikit anak-anak tersebut sudah bisa membaca surat.

Jumlah siswa di SD Negeri Athi juga terus bertambah setelah Diana mulai mengajar. Awalnya hanya berjumlah 65 siswa, namun pada Juli lalu jumlahnya bertambah menjadi 85.

Perubahan positif ini juga terlihat dari bertambahnya jumlah anak-anak di Desa Ati yang melanjutkan pendidikan hingga SMA dari hari ke hari. Pada tahun 2022, sebanyak 24 siswa telah berhasil masuk SMA dan kini duduk di kelas VIII. Tahun ini, 14 siswa lagi mengikuti jejak yang sama dan mengangkat pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Perjuangan Diana di Desa Ati memang tidak mudah, namun dedikasi dan kerja kerasnya menunjukkan betapa pentingnya peran seorang guru dalam mengubah masa depan anak-anak, bahkan di tempat paling terpencil sekalipun. Melalui ketekunan dan dedikasinya, Diana membuka pintu pendidikan bagi generasi muda Papua Selatan, memberikan mereka kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *