Brain Fog: Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya Agar Fokus Kembali?

Titik Kumpul – Pernahkah Anda kesulitan konsentrasi, sering lupa, atau merasa otak “macet”? Ini mungkin normal, tetapi jika terjadi secara teratur, Anda mungkin mengalami kabut otak. Di Indonesia, banyak orang yang mengalami gejala-gejala tersebut tanpa disadari. Mereka mengira itu hanya akibat kelelahan atau stres

Masalah ini seringkali diabaikan karena dianggap kecil, namun jika tidak ditangani dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup Anda. Efisiensi menurun, pemikiran menjadi terdistorsi dan akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang brain fog, apa penyebabnya, dan cara menghilangkannya dengan cepat dan efektif. Apa itu kabut otak?

Kabut otak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemikiran yang tidak jelas atau tidak terorganisir. Bukan penyakit yang dikenali, penyakit ini sering dianggap sebagai bentuk gangguan kognitif ringan yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih.

Brain fog bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi dimana otak bekerja dengan baik. Seringkali orang yang merasa otaknya tidak bekerja sebagaimana mestinya menyebabkan brain fog dalam aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, atau bersosialisasi.

Brain fog disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi otak dan pikiran kita, terlalu banyak tidur larut malam atau terlalu banyak tidur dapat mempengaruhi otak. Akibatnya, insomnia atau gangguan tidur lainnya bisa mengganggu kemampuan Anda berkonsentrasi dan membuat sulit berpikir. Jika Anda sering mengalami sulit tidur atau insomnia, usahakan untuk memiliki kebiasaan tidur yang baik (higiene), hindari perangkat elektronik sebelum tidur, dan batasi konsumsi kafein di malam hari. Perubahan Hormon Perubahan hormonal, seperti menopause, juga dapat menyebabkan kabut otak. Hormon progesteron dan estrogen berubah selama menopause, yang mengganggu memori dan fungsi otak untuk sementara. Hal ini membuat wanita lebih sering lupa atau mengalami brain fog Stres dan Depresi Terkadang merasa stres atau depresi adalah hal yang wajar. Namun, jika Anda merasa cemas, sedih, atau pesimis dalam waktu yang lama, itu bisa menjadi tanda depresi jangka panjang. Stres kronis dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi hingga penyakit mental seperti depresi, dan kerusakan otak. Akibatnya otak sulit berpikir jernih, mudah lupa dan fokus, sehingga stres yang tinggi dapat menyebabkan brain fog. Kekurangan nutrisi tertentu dapat mematikan nutrisi penting dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya brain fog . Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan nutrisi seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan dan omega-3 mengalami masalah daya ingat. Selain itu, alergi terhadap makanan tertentu juga dapat menyebabkan penyakit ini. Efek Obat Beberapa obat, seperti antidepresan, antidepresan, dan obat tidur, mempengaruhi fungsi saraf dan bahan kimia di otak. Hal ini dapat menyebabkan kabut otak, dan gejala lain seperti insomnia dan perubahan suasana hati. Penyakit lain juga dapat disebabkan oleh banyak penyakit dan kondisi, seperti penyakit autoimun, kelelahan kronis, anemia, dan penuaan. Penyakit dan kondisi mental seperti demensia dapat menyebabkan kabut otak. Makan terlalu banyak gula Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan gangguan kognitif, termasuk daya ingat dan berpikir, karena aliran darah ke otak terganggu. Dehidrasi Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60% air, dan setiap sel dalam tubuh, termasuk otak, bergantung pada air agar dapat berfungsi dengan baik. Jika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, otak bisa menjadi bingung sehingga menimbulkan gejala seperti Cerebral Palsy. Kurang Olah Raga Olahraga dan olah raga membantu menjaga dan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengingat. Sebaliknya, kurang olah raga mempengaruhi suasana hati, kualitas tidur dan depresi, yang seringkali menyebabkan gangguan kognitif.

 

Menurut website Yankes.kemkes.go.id, Anda bisa menghilangkan brain fog dan meningkatkan perhatian dalam aktivitas sehari-hari. Yuk simak penjelasan lengkapnya! Tidur yang cukup Memastikan Anda cukup tidur membantu membuang racun yang dapat menyebabkan kabut otak. Usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam Hindari penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, atau TV sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda. Mencoba pengalaman baru Mengalami hal-hal baru meningkatkan produksi zat kimia otak norepinefrin yang membantu otak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, risiko brain fog dapat dikurangi. Cobalah untuk mengubah perjalanan Anda, mendengarkan musik yang berbeda atau melakukan hal lain. Melatih Hafalan Jika Anda sering lupa, cobalah latih daya ingat Anda untuk mengingat hal-hal kecil. Contohnya, saat seseorang menyebut namanya, ulangi namanya untuk membantu Anda mengingatnya Relaksasi mental Kabut otak juga bisa disebabkan oleh stres dan kecemasan Meditasi bisa menjadi cara yang bagus untuk mengurangi stres dan menenangkan pikiran dan tubuh Anda Aktif secara sosial Berpartisipasi dalam olahraga dapat meningkatkan mood dan meningkatkan daya ingat, keterampilan kognitif Anda Melakukan hal-hal yang Anda sukai juga dapat membantu mengurangi stres Berpikir Kritis Setelah membaca sebuah artikel, luangkan waktu sekitar 10 menit untuk memikirkan isi artikel tersebut agar Anda dapat lebih memahami dan memahami apa yang Anda baca. . Jalani pola hidup sehat, olah raga teratur dan pola makan sehat Sebaiknya hindari alkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter.

Tambahkan nutrisi dan suplemen

Vitamin D Sebuah penelitian di Amerika, yang diterbitkan pada April 2020 di Journal of Gerontology Seri A: Biological and Medical Sciences, melibatkan 42 wanita pascamenopause. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D sebanyak 2000 IU per hari selama satu tahun dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat.

Penelitian Omega-3 di Selandia Baru menemukan bahwa asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) dalam omega-3 dapat mendukung kesehatan otak dan emosional. Dalam penelitian tersebut, 176 partisipan lansia yang mengonsumsi DHA omega-3 menunjukkan peningkatan fungsi kognitif dan memori jangka panjang. Selain itu, sebuah penelitian tahun 2014 di Amerika menemukan bahwa mengonsumsi 1,25 hingga 2,5 gram omega-3 per hari dapat mengurangi kehilangan memori.

Sebuah studi tentang magnesium pada bulan Mei 2020 di Amerika Serikat menunjukkan hubungan antara asupan magnesium dan vitamin D dengan fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua. Hasilnya menunjukkan bahwa asupan magnesium yang lebih tinggi dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih baik, terutama dalam hal perhatian dan memori.

The Effects of Vitamin C Supplementation on Mood Status in Adults yang diterbitkan pada Agustus 2021 oleh Vitamin C Collaborative Research di Iran dan Australia, menunjukkan bahwa vitamin C dapat meningkatkan mood, meningkatkan fungsi kognitif, dan membantu mengurangi kabut otak pada pasien depresi.

Vitamin B kompleks dikaitkan dengan gangguan kognitif dan kekurangan B12 dalam sebuah penelitian di Pakistan yang melibatkan 202 partisipan. Hasil yang dipublikasikan di jurnal Cures pada tahun 2020 menunjukkan bahwa suplementasi vitamin B12 dapat meningkatkan kognisi dan memori pada banyak partisipan.

Sebuah penelitian di Jepang berjudul Effects of L-Theanine on Cognitive Function in Middle-Aged and Older Subjects, yang diterbitkan pada April 2021, menemukan bahwa mengonsumsi 100,6 miligram L-theanine dapat meningkatkan respons dan memori pada tes kognitif pada 69 partisipan lansia.

 

Brain fog merupakan masalah yang bisa dialami oleh siapa saja, apalagi jika hidup Anda tidak dikelola dengan baik. Namun, dengan memperbaiki kebiasaan tidur, mengelola stres, mengonsumsi makanan sehat, dan menjalani gaya hidup sehat, Anda dapat mencegah hal tersebut memengaruhi kinerja dan produktivitas Anda.

Penting untuk mengenali gejalanya sejak dini agar tidak merusak pikiran dan hidup Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *