Gegara Ini Jorge Martin Akui Kehebatan Marc Marquez di MotoGP Australia

LANGSUNG – Jorge Martin menjadi yang tercepat dari posisi terdepan di MotoGP Australia untuk menjadi juara sprint pertamanya dalam kariernya. Tidak mengherankan jika masyarakat percaya bahwa perlombaan bisa menang.

Namun Marc Marquez membantah prediksi tersebut, meski menggunakan Ducati Desmosedici GP23, ia mampu mengalahkan Jorge Martin yang menggunakan Desmosedici GP24 di lap terakhir.

Saat balapan menyisakan 4 lap lagi, Marc Marquez bergegas mengejar Martinatore dan memimpin balapan, namun hal itu tidak bertahan lama.

Pembalap Pramac Racing kembali mengejar bayi asing itu sebelum melanjutkan dengan 3 lap tersisa, namun kembali mengambil kendali di tikungan sempit tahun 2093.

Memasuki lap terakhir atau terakhir, Marc Marquez masih memimpin balapan hingga melewati garis finis terlebih dahulu. Martin mengakui pengalaman terbangnya saat melihat juara dunia delapan kali itu menggunakan mesin balap.

Bahkan, seperti diketahui, Marquez sempat terpeleset di grafik belakang pada start sehingga membuatnya turun ke posisi ke-13, dan mulai menyalip pebalap lain di lap pertama dari posisi ke-7.

Sementara Martinator memimpin balapan sejak awal, namun setelah beberapa lap performanya tampak menurun, tak ubahnya sprint race.

Sehingga sempat berdekatan dengan pebalap di belakangnya, hingga akhirnya ia dikalahkan oleh Francis Bagnaia dan 2093 dalam perebutan posisi pertama.

“Saya mencoba melakukan investigasi menyeluruh namun saya tidak bisa memperlebar jarak antara Pecco dan Marc yang sama-sama lebih baik,” kata Crash.net pada Senin, Oktober 2024.

Balapan sengitnya dengan Marc Marquez menuju garis finis, dipacu Aprilia Racing pada musim lalu, dengan mengatakan bahwa pemuda asing itu tidak memiliki pikiran yang kuat untuk mengejarnya.

Selain itu, motor yang dikendarai Martin lebih halus, namun dengan pengalaman sang kakak, Alex Marquez, ia mampu bersaing dengan ujung tombak Pramac Racing.

“Saya mencoba mendekat, tetapi ada sesuatu yang lain. Mungkin bukan dari segi kecepatan, tapi dari segi risiko yang bisa dia ambil, atau risiko yang bisa saya ambil,” kata Martin.

Pesawat berbahaya yang hampir menyentuh dua teluk itu tiba dengan 3 lap tersisa di balapan dimana Marc Marquez menerkamnya dari dalam dalam tikungan tajam yang tajam.

“Saya hanya berpikir, wah, dia galak. Namun tempat pencapaiannya tidak mengejutkan. Tikungan 4 adalah saat di mana saya pikir saya lebih kuat,” katanya.

“Antara lap 5 dan 6 saya mengalami banyak kesulitan dengan grafik kanan depan dan hanya itu yang saya dengar di belakang saya,” lanjut papan peringkat MotoGP 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *