Jawab Pertanyaan Maia Estianty, Inara Rusli Curhat Perjuangannya Jadi Single Mom

Jakarta, Titik Kumpul – Setelah setahun menjadi ibu tunggal. Inara Rusli terus menunjukkan ketangguhan dan dedikasinya dalam menghidupi ketiga anaknya.

Di tengah keadaan sulit, Inara mengembangkan berbagai usaha, membuktikan mampu bekerja mandiri sebagai nenek, dan aktif sebagai influencer.

Tantangan terbesar Inara Rusli adalah menjadi seorang single mother.

Dalam wawancara YouTube Maia Aleldul TV, Inara menceritakan pengalaman dan tantangannya. Menurutnya, menyeimbangkan pekerjaan dan menjadi ibu adalah tantangan terbesar. 

“Tantangan terbesarnya adalah membagi waktu antara bekerja dan menjadi ibu profesional. Keseimbangan kehidupan kerja mencerminkan realitas banyak ibu yang bekerja, katanya.

Sejak putus, Inara lebih banyak bekerja. Ia sering diundang sebagai pembicara sekaligus bintang tamu di banyak acara TV.

“Saya pengen banget dapat uang. Selain memberi makan anak-anak, saya juga berinvestasi di brand saya,” ungkapnya kepada Maia. Perjuangannya selama bekerja keras di luar membuktikan tekadnya untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sentuhan dan Emosi Anak Hilang

Inara menghadapi momen emosional dalam kehidupan barunya sebagai ibu tunggal. Dalam wawancara tersebut, Inara menggambarkan perasaan sedih yang timbul karena terpisah dari anak-anaknya.

“Momen paling menyedihkan adalah saat saya berada di luar kota bersama anak-anak dan ibu saya selama beberapa hari, jadi saya melakukan video call,” kata Inara.

Perasaan rindu dan cemas terus menghantuinya, namun ia berusaha tetap semangat untuk masa depan mereka.

Beri aku kekuatan untuk memulai hidup setelah perceraian dan bangkit kembali.

Memulai hidup baru setelah perceraian Inara tidaklah mudah, namun ia menemukan kekuatan untuk bertahan. Inara mencoba menjelaskan saat Maia menanyakan bagaimana cara melewati tahap tersebut.

“Saya selalu percaya bahwa orang takut terhadap sesuatu karena mereka tidak bisa melihatnya dan tidak pernah mengalaminya,” kata Inara.

Inara menyadari bahwa kunci dari keberaniannya adalah menerima keadaannya dengan sepenuh hati.

Dengan tekad yang kuat, Inara yakin kejujuran dan integritas akan membawa kebaikan.

“Kalau kita ikhlas pasti ada penggantinya yang lebih baik,” tegas Maia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *