Mariana Yunita, Penggerak Edukasi Hak Kesehatan Seksual untuk Remaja di NTT

NTT, Titik Kumpul – Mariana Yunita Hendriyani asal Opat Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi inspirasi peraih Penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020. Penghargaan ini berkat dedikasinya terhadap kesehatan, khususnya pada kajian kesehatan seksual. hak anak dan remaja. 

Mariana mendirikan Komunitas Pemuda Tenggara, dan kemudian meluncurkan program Bacarita Kespro, sebuah inisiatif baru yang bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan generasi muda di wilayah NTT tentang seksualitas dan kesuburan. Pentingnya Pendidikan Seks di NTT

Saat itu, Mariana menemukan bahwa sebagian besar dari 500 anak muda di NTT tidak memiliki akses terhadap informasi atau komunitas yang aman untuk membicarakan kesehatan seksual. Situasi ini menimbulkan kesalahpahaman mengenai isu-isu penting seperti hak atas kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dan pencegahan bullying yang masih sering terjadi di lingkungan mereka. 

Kurangnya pengetahuan ini seringkali menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan dikeluarkannya generasi muda dari sekolah. Hal yang paling sulit adalah banyak orang tua yang tidak mengetahui hak-hak remaja, sehingga tidak dapat memberikan dukungan yang cukup kepada anak-anaknya ketika menghadapi masalah ini. Bacarita Kespro: Tempat yang aman bagi generasi muda untuk belajar dan percaya

Nama Bacarita Kespro berasal dari bahasa Melayu Kupang yang berarti “pendongeng”. Program ini memberikan tempat yang aman bagi generasi muda untuk membicarakan seks dan kesuburan. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan melalui kreativitas dan kesenangan, seperti cerita, permainan dan pengajaran interaktif. Proses ini membantu generasi muda belajar tanpa perlu terkejut atau takut, Bacarita Kespro tidak hanya sekedar informasi, tetapi juga cara untuk menjangkau komunitas marginal.

Bacitata Kespro secara khusus menyasar generasi muda dari kelompok rentan, seperti masyarakat miskin, kurang beruntung, atau terpinggirkan dalam masyarakat. Sejauh ini, proyek ini telah menjangkau 2.000 generasi muda di 43 komunitas di NTT, antara lain Kota Kupang, Desa Oesao (Kerajaan Kupang), Desa Neke (Kerajaan Timor Tengah Selatan) dan Pulau Kera (Kerajaan Sumba Timur). Keberhasilan ini berkat kerja sama dengan organisasi lokal dan nasional seperti BKKBN, Dewan Pencegahan AIDS dan Perempuan Indonesia, serta organisasi seperti Kopernik.

Mariana berharap proyek ini dapat terus dikembangkan, sehingga semakin banyak generasi muda di NTT dan tempat lain yang mempunyai hak yang sama dalam memahami kesehatan seksualnya. Bersama Bacitata Kespro, Mariana tidak hanya memberikan pendidikan, namun juga memperjuangkan hak-hak generasi muda yang seringkali tidak mendapat tempat di komunitasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *