Titik Kumpul – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) secara resmi telah memberikan izin kepada militer Ukraina untuk menggunakan senjata buatannya melawan pasukan Korea Utara (Korut) yang mendukung Rusia.
Titik Kumpul Military memberitakan dalam beberapa pemberitaan bahwa sekitar 12.000 personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) ditempatkan di Rusia. Ini mencakup 500 petugas polisi dan empat komandan militer.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat Laksamana Muda (Purn) John Kirby mengatakan pada 25 Oktober 2024 bahwa tentara Korea Utara bertempur untuk mendukung tujuan khusus militer Rusia.
Menurut laporan yang dilansir Titik Kumpul Military dari Sidney Morning Herald, North Atlantic Treaty Organization (NATO) menyebutkan ribuan tentara Korea Utara sudah berada di wilayah Kursk (Provinsi), Rusia. Saat ini, masih banyak lagi yang berlatih di Rusia bagian timur.
NATO menekankan bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia merupakan ancaman nyata bagi banyak negara di Asia dan Eropa.
“Meningkatkan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman terhadap keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik,” kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Hampir sejalan dengan NATO, Pentagon juga menyatakan keprihatinannya atas keikutsertaan militer Korea Utara dalam serangan militer Rusia di Ukraina.
Pentagon yakin Rusia akan menggunakan pasukan Korea Utara untuk mendukung operasi militer di perbatasan Kursk.
“Beberapa dari pasukan ini mendekati Ukraina,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Sabrina Singh.
“Kami semakin khawatir bahwa Rusia bermaksud menggunakan tentara ini dalam perang. Atau untuk mendukung operasi melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina,” ujarnya.