Cirebon, Titik Kumpul – Video viral yang memperlihatkan sekelompok orang menyerang sebuah restoran Padang di Cirebon, Jawa Barat, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pada video kedua 56, terlihat tiga orang berdiri di depan restoran Padang yang diduga diserang.
Salah satu bagian dari Persatuan Restoran Padang Cirebon (PRMPC) meluncurkan kampanye untuk menyoroti kehadiran restoran yang menawarkan harga terjangkau dan promosi menarik. Kuasa Hukum PRMPC, Erlinus Tahar, membenarkan keaslian video tersebut dan menjelaskan dasar tindakannya.
Erlinus mencontohkan, pada tahun 2021 ini sudah mulai bermunculan restoran-restoran yang menawarkan harga dan promo lebih murah, seperti nasi dan ayam Rp 9.000. Menurut dia, PRMPC tidak mempermasalahkan siapa pun yang menjual makanan Padang, baik yang berasal dari Minang maupun luar Minang. Namun mereka meminta agar harga yang ditawarkan wajar dan tidak mengganggu pelaku usaha makanan lainnya.
“Mereka menjual nasi Padang sesuai namanya, tapi dijual dengan harga murah. Kami berharap semua bisa menjual dengan harga wajar dan mendapat untung,” ujarnya.
Erlinus pun menanggapi berbagai komentar dari video tersebut. Ia menilai, sudah sewajarnya masyarakat mengutarakan pendapat, meski ada pula yang tidak mengikuti apa yang disampaikan. PRMPC, tegasnya, tidak menghalangi masyarakat non Minang untuk menjual beras Padang.
Dalam penjelasannya, Erlinus mengatakan meski jumlah “Masakan Padang Murah” di Cirebon masih sedikit, namun usaha ini mulai menarik perhatian para pebisnis dari tempat lain seperti Bandung dan Jakarta dengan harga mulai dari Rp 10.000, bahkan. Rp 8.000 per bagian.
“Jika ada pengusaha yang memilih untuk menghilangkan tanda ‘Masakan Padang’, itu pembahasan yang bisa dipilih oleh semua pengusaha, baik Minang maupun non Minang,” ujarnya.
PRMPC kembali menegaskan, tidak menghalangi siapa pun untuk menjual makanan khas Minang. Mereka meminta maaf jika video tersebut menyinggung dan berharap orang-orang akan melihat keseluruhan video, bukan hanya videonya. (Azizi Erfan/Cirebon)