JAKARTA, Titik Kumpul – Ade Rai berbagi pemikirannya tentang kesehatan dan alasan masyarakat sering mengabaikan pola hidup sehat. Menurutnya, banyak orang yang tidak merasakan urgensi menjaga kesehatan hingga akhirnya tubuh memberikan sinyal yang kuat.
“Mengapa masyarakat tidak mau mengubah sikapnya terhadap kesehatan? Karena jawabannya, sehat itu tidak menarik asalkan ada. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang yang enggan merawat tubuhnya dengan pola hidup yang baik ,” kata Uday Roy di YouTube Kasi Solosi pada Jumat, 25 Oktober 2024. Simak selengkapnya, yuk!
Ia mengatakan, ketika tubuh manusia dalam kondisi yang baik, banyak orang yang lengah dan melakukan pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti makan sembarangan, kurang berolahraga, atau istirahat yang cukup.
“Lagi-lagi tubuh manusia itu sempurna, apa maksudnya? Teman-teman zaman sekarang ibarat orang yang makan sembarangan, tidak pernah olah raga, kurang istirahat, stres, ada yang masih merokok. Minum, mungkin minum terlalu banyak atau terserah, tapi dia belum mati, tidak!” katanya.
Hal ini juga terjadi di lingkungan pendidikan. Banyak orang yang lebih tertarik mengikuti seminar keuangan atau bisnis dibandingkan seminar kesehatan. Menurut Adey, tubuh bisa diibaratkan ‘pacar’.
“Itu selalu ada, meski terkadang kita tidak menyadarinya. Sementara itu, seringkali kita mengabaikan kebutuhan tubuh seperti kurang tidur, pola makan yang tidak sehat, atau berolahraga. , tutupnya.
“Saat kita mulai memberikan perhatian pada tubuh, seperti rutin berolahraga, cukup tidur, dan mengonsumsi makanan sehat, maka tubuh akan memberikan respon yang luar biasa. Hal ini sering disebut dengan kecerdasan tubuh, dimana tubuh menerima sinyal-sinyal positif.” perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa membuat perubahan besar,” imbuhnya.
Menurut Uday Roy, perubahan perilaku menjadi kunci untuk mencapai pola hidup sehat. Ade menekankan pentingnya kedisiplinan dan pemahaman mendalam terhadap kesehatan.
“Kalau orang bilang iya, maka harus disiplin. Landasan kedisiplinan atau ketaatan adalah pemahaman, dan amunisi pemahaman adalah pendidikan, yang pada akhirnya menjadi landasan. Bersama-sama, kita bisa lebih disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat.”
Contoh nyatanya terlihat pada amalan puasa di bulan Ramadhan. Ketika puasa dilakukan sebagai ibadah, tubuh secara alami akan beradaptasi. Menurut Ade, puasa mudah dilakukan karena sistem saraf pusat kita bekerja dengan persepsi positif terhadap puasa. Jika puasa dianggap berbahaya, tubuh berada dalam mode melawan-atau-lari, di mana stres menyebabkan tubuh menolak perubahan kebiasaan makan.
Uday Rai juga menjelaskan bahwa puasa akan memegang peranan penting di tahun 2024, dimana gangguan kesehatan lebih banyak disebabkan oleh makan berlebihan dibandingkan kurang makan. Puasa merupakan strategi efektif untuk mengkompensasi defisit kalori yang berdampak positif bagi kesehatan. Konsep defisit kalori yaitu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dikonsumsi dapat dicapai melalui puasa.
“Dalam praktiknya, puasa membantu mengatur waktu makan. Pada siang hari, orang biasanya tidak makan sambil tidur hanya selama 6-8 jam, atau 30 persen dari 24 jam.” Memperpanjang jangka waktu tidak makan menjadi 12-16 jam, misalnya melewatkan sarapan atau makan terakhir di malam hari, mengurangi jendela makan sebesar 50% sehingga memudahkan tubuh mencapai defisit kalori tersebut,” jelasnya .
Saat berpuasa, Uday Rai juga menekankan pentingnya memperhatikan asupan makanan. Saat berbuka puasa, kita perlu mengatur pola makan yang terdiri dari tiga prinsip. siapa pun?
“Manajemen karbohidrat, yaitu perlunya pengendalian konsumsi karbohidrat karena sebagian besar masyarakat mengkonsumsi terlalu banyak. Kedua, preferensi protein, dimana protein harus diutamakan karena konsumsi protein pada umumnya masih mencukupi.” Terakhir, selektif terhadap lemak, artinya memilih lemak yang sehat dan menghindari lemak berlebih,” ujarnya.
Menurut Ade, ketiga strategi tersebut bisa diterapkan dalam jangka pendek makan saat puasa, sehingga menjadikan puasa sebagai waktu kontrol, bukan sekedar makan.
Menurut Uday Roy, tubuh kita beradaptasi saat berpuasa. Awalnya kita merasa lapar namun lama kelamaan tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Proses ini disebut adaptasi lemak yang bergantung pada karbohidrat, dimana tubuh beralih dari karbohidrat ke lemak sebagai cadangan energi.
“Kesehatan merupakan aset yang harus dijaga dengan penuh kesadaran dan disiplin. Puasa, baik dalam rangka ibadah maupun sebagai strategi kesehatan, merupakan salah satu alat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesehatan. Puasa dapat membantu kita dalam mengatur pola makan. ” Dengan menerapkan pola hidup dan sikap sehat, kita tidak hanya menjaga tubuh tetap sehat tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan,” kata Uday Roy.