Hina Ulama Besar Indonesia Prof Quraish Shihab, Artis TikTok ‘Dirujak’ Netizen

Jakarta, Titik Kumpul – Artis TikTok Ali Hamzah menyebut mantan Menteri Agama RI Prof Quraish Shihab menghalangi hukum Islam demi putranya Najwa Shihab.

“Dia adalah ayah Najwa. Shihab yang menghalang-halangi Islam untuk anaknya,” kata Ali dalam video yang diunggah akun TikTok @alinezad Rabu, 30 Oktober 2024.

Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik itu, Ali menceritakan pemikiran Quraisy. Shihab tentang hukum hijab bagi wanita muslim Dalam mendefinisikan konsep ini Ali mengatakan, mantan duta besar Indonesia untuk Mesir itu tidak mewajibkan berhijab bagi muslimah.

“Dalam pengantarnya, Quraish Shihab mengatakan bahwa hijab itu tidak perlu. Pada studi kedua Kata Quraisy, berhijab bagi muslimah tidak wajib atau wajib. Wah bagus sekali,” ujarnya.

Ali menyampaikan pendapat Quraisy Shihab tidak bisa membuktikannya. Faktanya, dia berkata Itu menyesatkan. Karena bertentangan dengan pandangan para Ulama.

“Kata-kata Ayah Najwa Shihab tidak bisa dibuktikan dan juga menyesatkan. Pendapatnya mengenai tafsir yang disukainya tentang kening bertentangan dengan seluruh ulama Salaf dan Khalaf,” tambahnya.

Ali juga menegaskan pernyataan Quraisy Shihab bahwa kepala bukanlah milik pribadi perempuan.

Quraisy pun berkata: Kepala bukanlah aurat. Oleh karena itu, perempuan yang tidak berhijab tidak dianggap berdosa,” ujarnya.

“Jangan hanya dicampur dengan Islam. Karena anak Anda tidak berhijab. Itu distorsi,” tutupnya.

Pernyataan Ali sedang disorot di forum X, dengan beberapa pengguna X mengatakan bahwa Ali tidak menghormati Profesor Quraysh Shihab.

“Hanya ketika dia menang di TikTok dia bisa menjadi pintar. Tapi kalau di X, dia tidak akan menang. Pasti dia akan diejek oleh netizen,” kata salah satu netizen.

“Siapa orang ini?” Sangat tidak sopan mengatakan kepada profesor besar Dr. Quraish Shihab: terjemahkan sesukamu,” tulis seorang netizen.

“Orang tua lanjut usia yang sudah lama beragama diberitahu hal ini oleh anaknya kemarin sore,” kata seorang warganet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *