Semarang, Titik Kumpul – PSIS Semarang harus kembali mengulangi situasi kurang menyenangkan seperti musim lalu. Renovasi Stadion Jatidiri yang tak rampung membuat PSIS harus mengungsi ke kota lain.
PUPR melayangkan surat tertanggal 15 Oktober 2024 dengan nomor CK0404-CB14/1174-3 yang menyatakan renovasi Stadion Jatidiri belum rampung dan baru mencapai 97,61 persen. Lebih banyak pekerjaan perlu dilakukan untuk memenuhi standar FIFA.
Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa karena perkembangan lapangan, waktu mulai pekerjaan yang sedianya berakhir pada 16 Oktober 2024 diundur menjadi 15 Desember 2024.
Artinya, renovasi Stadion Jatidiri ditunda selama 2 bulan. Dan selama proses maintenance, platform tidak dapat digunakan untuk aktivitas apapun.
Situasi PSIS kini semakin sulit, setelah manajemen Stadion Babi Soebroto Magelang menolak mengizinkan PSIS menggelar pertandingan di stadion tersebut melawan Persebaya pada pekan ke-10 Liga 1 pada Sabtu 2 November 2024. Begitu pula, polisi juga tidak memberikan izin.
Panitia pertandingan PSIS pun mencoba melobi manajemen Stadion Manahan Solo, namun kembali mendapat respons yang sama.
“Polres Magelang tidak memberikan izin. Sama halnya dengan Stadion Manahan Solo yang tidak mendapat izin juga, kata Agung Buwono, Ketua Panitia (Panpel) PSIS Semarang, Senin (28/10/2024).
Komite PSIS kini terus berupaya mencari venue lain yang aman dan cocok untuk menggelar pertandingan kedua tim.
Saat ini Panitia Pelican sedang mempertimbangkan beberapa opsi stadion di luar Jawa Tengah, antara lain Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Batakan di Balikpapan, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.
“Ini mungkin bisa menjadi alternatif untuk Jawa Tengah. Ini sedang kita upayakan di Bandung, Batakan, dan Bali,” imbuhnya.
Upaya mencari stadion lain pun dilakukan agar laga PSIS kontra Persebaya bisa berjalan sesuai jadwal dan tetap berjalan dengan nyaman dan aman para pemain.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang