Jakarta, Titik Kumpul – Tweet berantai (thread) di Platform X mengungkap sisi gelap Arab Saudi. Hal ini mengejutkan karena kehidupan banyak generasi muda di Timur Tengah yang berpaling dari ajaran Islam.
Arab Saudi adalah negara impian bagi banyak umat Islam karena merupakan salah satu tujuan paling populer di dunia. Mekah dan Madinah, khususnya, adalah “Tempat Suci” karena merupakan tempat terkabulnya doa.
Kawasan yang didominasi perbukitan dan gurun pasir ini menjadi tempat terjadinya berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Ini adalah tempat kelahiran para nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Tak heran, Arab Saudi kuat pada nilai-nilai Islam. Hipotesis ini tidak lepas dari nilai historis negara minyak yang pernah menjadi pusat penyebaran Islam.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi memberlakukan hukum negara yang bersumber dari aturan agama Islam. Kebiasaan warganya mengenakan pakaian yang menutupi aurat, seperti gamis, abaya, bahkan kerudung, semakin memperkuat pandangan bahwa Arab Saudi adalah negara Islam yang berpegang teguh pada ajaran Allah SWT.
Stereotip tersebut langsung terhapus dengan @chillmarket_thread yang menampilkan kehidupan nyata di negara-negara Arab yang jauh dari ajaran Rasulullah SAW. Salah satunya adalah perluasan konser musik di klub malam yang tidak ada jarak antara pria dan wanita.
“Pencampuran genre menjadi populer sejak pengaruh hiburan modern seperti konser dan pesta meningkat di sana,” tulisnya dalam cuitan yang dikutip Rabu (30/10/2024).
Pemilik akun tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah bertoleransi dengan memberikan izin untuk membangun kuil Budha yang terletak terlalu jauh. Keputusan tersebut menjadi viral dan menarik perhatian umat Islam di seluruh dunia.
Tak sampai disitu saja, thread ini juga mengungkap rahasia kelam di balik pernikahan sesama jenis di Arab Saudi. Video tersebut memperlihatkan dua pria berdiri saling berhadapan sambil berpegangan tangan, sementara seorang pria lain yang bertugas memimpin membacakan ayat suci Alquran.
“Pemberontak Tuhan, seorang pemuda Pakistan yang tinggal di Amerika Serikat, dan salah satu aktivis, melakukan pernikahan sesama jenis dengan membaca Al-Quran. Saya berharap keluarga kami terlindungi dari pengaruh jahat dunia,” tambahnya. . melanjutkan topiknya.
Banyak orang Arab yang dianggap ateis. Fenomena ini sangat bertolak belakang dengan anggapan masyarakat dunia bahwa Arab Saudi merupakan negara yang memasukkan hukum Islam ke dalam sistem ketatanegaraannya.
Konversi massal ke ateisme diketahui sebagai akibat dari kecenderungan pemerintah Arab yang menggunakan agama sebagai tameng. Kemudahan komunikasi dan komunikasi dengan warga global melalui media sosial mempengaruhi pandangan warga Arab terhadap ateis.
Topik tersebut menuai beragam reaksi dari netizen. Ada yang menerima sisi gelapnya, makanya Allah S. Ahun menurunkan karyanya untuk memperbaiki akhlak manusia.
“Tahukah kamu kenapa Rasulullah dan para Nabi berada di Timur Tengah?”
“Tapi di masa ketidaktahuan,” imbuh seorang lagi yang tidak hamil.
“Pestanya gratis. Maulid Nabi di Haramin,” canda warganet.
Pada saat yang sama, beberapa netizen menganggapnya sebagai tuduhan yang tidak berdasar dan menganggapnya sebagai propaganda negara-negara Barat.
“Kalau bohong, ngeri banget. Jangan lihat negaranya, festivalnya, hidungnya, alkoholismenya. Banyak orang jadi liberal dan menari mengikuti lagu-lagu horeg. Coba lihat baik-baik negaramu, banyak luka di dalamnya.” , ya Tuhan. Netizen menyebut Arab Saudi masih menjadi negara yang menganut tauhid dan mengamalkan prinsip syariah Allah.
“Kamu pernah ke Arab Saudi? Bicara omong kosong, hati-hati jangan masuk ke Arab Saudi, bisa-bisa kepalamu dipenggal, jejak digitalmu tertulis di sana, jangan menghina Arab Saudi,” imbau netizen lainnya.
“Game tersebut berisi konten palsu dan propaganda sayap kanan,” tulis yang lain.