Bekasi, Titik Kumpul – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi membuka Mitsubishi Motors Training Center di kawasan MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat yang merupakan pusat pelatihan Mitsubishi terbesar di Indonesia dan Tenggara Ah.
“Pusat pelatihan baru ini merupakan pilar penting bagi brand Life’s Adventure kami, berkomitmen mendukung perjalanan konsumen di Indonesia melalui produk terpercaya dan pengalaman tak terlupakan,” kata Owner President PT MMKSI, Atsushi Kurita, seperti dikutip Titik Kumpul Otomotif Rabu , 30 Oktober 2024.
Kurita menambahkan, pusat pelatihan ini akan berperan penting dalam menjaga daya saing Mitsubishi di industri otomotif yang semakin dinamis, serta memperkuat brand Mitsubishi Motors yang sudah hadir di Indonesia selama 55 tahun.
Training Center ini dibangun dengan nilai investasi Rp250 miliar di atas lahan seluas 20.200 meter persegi, dengan bangunan dua lantai seluas 8.895 meter persegi yang modern dan ramah lingkungan.
Fasilitas ini menyediakan program pelatihan tingkat menengah hingga lanjutan bagi para profesional di seluruh diler Mitsubishi di Indonesia.
Selain menunjang kegiatan penjualan, servis, dan penyediaan suku cadang, Mitsubishi Motors Training Center juga memiliki area pelatihan mekanik dan lapangan uji dengan luas 5.625 meter persegi untuk memberikan simulasi pelet yang mendalam kepada para pelajar.
Jabodetabek dipilih sebagai lokasi karena strategis dan mendukung 40% penjualan Mitsubishi secara nasional. Pada tahun 2023, lebih dari 200.000 kendaraan di Jabodetabek akan didaftarkan untuk perawatan di diler resmi Mitsubishi.
Fasilitas pelatihan ini mencakup 46 sesi pelatihan penjualan untuk 2.600 peserta dan 351 sesi kelas layanan purna jual untuk 3.200 peserta termasuk pelatihan teknis, non teknis dan perawatan bodi & cat.
Kurikulum yang digunakan berdasarkan standar global Mitsubishi Motors dan mencakup program pelatihan Mitsubishi Service Advisor (MSA), Mitsubishi Service Technician Education Program (MSTEP) dan Body and Mitsubishi paint (M-BaP). Program ini diharapkan dapat melatih lebih dari 6.000 pekerja terampil setiap tahunnya.
