Bali, Titik Kumpul – Kepolisian Daerah (Polda) Bali kembali menunjukkan fokusnya dalam menghentikan prostitusi dengan dalih tempat santai seperti spa. Setelah berhasil menuntaskan kasus Flame Spa Seminyak dan Pink Palace, kini Polda Bali mencari kasus serupa lagi di awal tahun 2024.
Pada 28 Oktober 2024, Polda Bali menggerebek dua spa yang berlokasi di Jalan Gunung Tangkuban Perah, Kerobokan, Badung. Mari kita lanjutkan, ya?
Spa ini bersertifikat untuk menyediakan layanan prostitusi kepada pasangan sesama jenis. Pada Selasa sore, polisi segera mengepung pintu masuk pusat tersebut dan petugas menutup pintu gedung. Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan membenarkan adanya penggerebekan tersebut.
“Betul. Sementara ini sedang didalami Bareskrim Polda Bali,” ujarnya.
Jansen menjelaskan, operasi tersebut dilakukan Ditreskrimum Polda Bali Divisi IV PPA, berkat informasi yang diterima warga. Usai penggeledahan, polisi akhirnya menindaklanjuti laporan tersebut.
Selama penggeledahan, polisi menemukan sebuah ruangan di mana seorang terapis pria dan tamunya dalam keadaan telanjang. Pengunjung tersebut diketahui merupakan warga negara Inggris. Sejauh ini, Bareskrim Polda Bali telah menangkap beberapa orang yang berprofesi sebagai manajer dan kasir.
Selain penggerebekan di spa tersebut, Polda Bali baru-baru ini juga menangkap influencer kondang Sarnanitha yang diduga terlibat jaringan prostitusi. Penangkapan Sarananitha terungkap dan menunjukkan sejauh mana jaringan tersebut beroperasi di Bali. Keterlibatan influencer terkenal diharapkan dapat memberikan tekanan tambahan bagi pelaku kejahatan untuk menghentikan aktivitasnya.
Belakangan ini polisi menggerebek beberapa spa di Bali akibat aktivitas prostitusi. Menurut data eksternal, beberapa spa menghasilkan miliaran rupee dalam penjualan layanan seksual tahunan. Penangkapan Sarananitha juga menunjukkan jaringan ini sangat terkait dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat. Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya terus memantau timnya dalam mengungkap kasus prostitusi tersebut.
“Kami berkomitmen membasmi segala bentuk kejahatan yang merusak semangat dan reputasi Bali sebagai destinasi wisata internasional,” kata Irjen Polisi Daniel Adityajaya.
Dengan pengawasan dan penindakan lebih lanjut dari Polda Bali, diharapkan prostitusi yang tersembunyi di balik bayang-bayang spa dapat diberantas dan Bali tetap dikenal sebagai tempat relaksasi dan pariwisata yang aman dan bersih.