Jakarta, Titik Kumpul – Anggur bersoda Muscat sedang menjadi perbincangan di Indonesia. Hal ini setelah ditemukannya jejak anggur muscat bersinar yang diimpor ke Thailand.
Faktanya, temuan tersebut mendorong Malaysia untuk bertindak cepat. Diketahui, pemerintah setempat segera membenarkan adanya impor anggur bersoda ke dalam negeri. Singkirkan itu, oke?
Sejauh yang diketahui, berdasarkan hasil laporan laboratorium yang dilakukan The Thai Pesticide Alert Network dan Consumer Council of Thailand, Kamis pekan ini, dari 24 sampel anggur muscat kilap yang dijual di Bangkok dan sekitarnya, ditemukan 23 sampel. mengandung pestisida. masih melampaui batas aman.
Meluasnya berita tentang residu berbahaya yang ditemukan pada anggur impor Shine Muscat juga menarik perhatian para herbalis yang aktif berkampanye, kata Dr. Zaidul Akbar. Melalui postingannya di akun Instagram resminya, Dr. Zaidul Akbar mengimbau masyarakat mulai mengonsumsi segala sesuatu yang alami. Menghafal hal-hal yang bersifat alami lebih aman dan baik.
“Apa yang berasal dari alam yang diciptakan Allah tanpa campur tangan manusia dengan segala kemampuan sintetik dan rekayasanya…lebih aman dan lebih baik…daripada produk hasil campur tangan Manusia memang memerlukan campur tangan manusia dalam berbagai hal, namun ada Banyak hal yang diperlukan untuk menjaga kestabilan manusia, kembali saja ke alam untuk bersepeda, kalau tidak punya kelapa harus diminum, simpel kan?,” ujarnya.
Ia pun menyarankan, daripada mengonsumsi buah impor, lebih baik mengonsumsi buah lokal yang tumbuh alami. Dari rambutan, pepaya, mangga, pisang hingga buah manis. Namun jika ditemukan buah-buahan alami tersebut tidak ditemukan di masyarakat, kata Dr. Zaidul Akbar menganjurkan puasa dan tidak makan buah.
“Saran saya carilah buah-buahan lokal yang tumbuh alami, misalnya rambutan di kota.” Kalau tidak punya rambutan boleh makan pepaya, kalau tidak punya pepaya, mangga, pisang, buah matang, bagaimana kalau tidak punya semua itu? Wah, mudah sekali kan? “, katanya.
Kata Dr. Zaidul Akbar menjelaskan, setiap musim buah memiliki tujuannya masing-masing bagi Sang Pencipta, yang menurut firman Allah ingin memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat memanen buah dalam beberapa bulan.
“Menurut saya, setiap musim buah-buahan, ibarat Tuhan ingin memberi tubuh nutrisi yang diperlukan. Kalau buah sedang musim, kalau musim berganti, ibarat makanan yang berbeda. , kalau lagi musim mangga, makanlah manggis. , hanya itu buah yang tumbuh dimana-mana.. tidak apa-apa, hanya tumbuh saja, haknya minta buah ke tetangga, mau mangga “aku kasih ke kamu” ucapnya.