Pusat Riset Konsumen Teliti Air Minum Kemasan Galon di 33 Rumah Sakit, Ini Hasilnya!

Jakarta, Titik Kumpul – Reusable Gallon (GGU) aman dan ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian penggunaan galon air minum dalam kemasan di 33 rumah sakit di Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangsel. Studi tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Konsumen Ganesha. Selain rumah sakit penelitian, media dan lembaga pemerintah juga menjadi sasaran. 

Dalam penelitian ini, 90,91% rumah sakit Jade Tabek, atau 31 dari 33 rumah sakit, menggunakan merek GGU yang berbeda. Sisanya 1 rumah sakit menggunakan galon sekali pakai (GSP) dan 2 rumah sakit menggunakan kedua jenis galon GSP dan GGU. Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Hasil penelitian tersebut juga menepis rumor kurang menyenangkan bahwa GGU dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti autisme pada anak, obesitas, kanker, gangguan hormon reproduksi, janin pada ibu hamil, tumbuh kembang anak. Terbukti lingkungan rumah sakit masih percaya dengan penggunaan GGU di lingkungannya.

Berdasarkan hasil penelitian, seringnya penggunaan GGU di rumah sakit dapat ditelusuri karena berbagai alasan. Secara umum alasan penggunaan GGU adalah karena terbukti aman dan ramah lingkungan karena tidak dibuang begitu saja setelah digunakan.

Keamanan penggunaan GGU diakui oleh Shri Lasmini, Humas RS Graha Juanda Bekasi, mengatakan pihaknya sudah lama menggunakan GGU. Bahkan, ia mengaku belum pernah mendengar rumor buruk apapun mengenai GGU.

“Saya belum pernah dengar rumornya (GGU jelek). Sejauh ini galonnya baik-baik saja,” kata Sri Lasmini, Rabu, 30 Oktober 2024. 

Bersamaan dengan Sri Lasmini, staf logistik RS Bhakti Kartini Bekasi Fikri Firmansyah mengatakan, air minum dari GGU aman dikonsumsi. Menurutnya, tidak pernah ada keluhan mengenai konsumsi GGU.

“Kalau pakai galon sejauh ini baik-baik saja, tidak ada yang sakit,” kata Fikri.

Sementara itu, staf RS Islam Subki Abdul Qadir Bekasi Wawan mengatakan GGU memiliki keunggulan dalam hal ramah lingkungan. Karena GGU tidak dibuang ke sampah setelah selesai digunakan. Tentu saja hal ini tidak menyebabkan semakin banyak pemborosan di tempat kerja.

“Enaknya (daur ulang) galon, tidak boros, tidak peduli sampah,” kata Wawan.

Tak jauh berbeda, Ulfa, pegawai RS Hermina Depok, mengaku sudah lama menggunakan GGU di tempat kerjanya. Menurutnya, faktor lingkungan menjadi salah satu alasan mengapa penggunaan GGU masih terus berlanjut hingga saat ini.

“Dari segi lingkungan, galon pasti lebih ramah lingkungan,” kata Ulfa.

Survei terhadap 25 kantor media menunjukkan hasil serupa: 22 (88 persen) menggunakan GGU, 2 (8 persen) menggunakan GSP, dan 1 (4 persen) menggunakan kombinasi keduanya. 

Demikian pula hasil survei yang menggunakan 36 lembaga pemerintah, 32 lembaga atau 90% GGU, 2 lembaga atau 5% GSP, dan 2 lembaga atau gabungan keduanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *